- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Ingin Tembus Pasar Singapura, Produk UMKM Harus Berbahasa Inggris
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Kemasan produk Usaha Mikro Kecil Menengah yang ingin masuk ke pasar Singapura harus menggunakan Bahasa Inggris. Hal ini disampaikan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Sugih Rahmansyah saat business matching UMKM di Kantor Walikota Batam, Senin (21/11).
"Pertama, labelling harus in English. Berisi nama company (perusahaan), expire date (tanggal kedaluwarsa), ingredients (komposisi). Standar. Tak hanya untuk masuk Singapura, tapi negara lain juga. Karena supaya lebih mudah dibaca apa isinya," kata dia.
Sugih mengatakan saat ini KBRI tidak memiliki data pasti untuk produk UMKM yang masuk ke Singapura. Karena untuk produk UMKM ini tidak pernah memberikan laporan resmi ke KBRI.
"Mungkin ada beberapa yang masuk, tapi dalam skala kecil, melalui paralel impor. Misal ada trader dari Indonesia, jual ke trader di Singapura. Jadi semacam kolektor, pengumpul. Yang seperti itu banyak, hampir tiap minggu masuk ke pasar Gelang," ujarnya.
Menurut Sugih, peluang produk Indonesia khususnya Batam untuk masuk ke Singapura cukup besar. Permasalahan utama untuk produk Indonesia masuk ke Singapura adalah dari segi logistik.
"Kita bersaing dengan Malaysia. Malaysia bisa lewat darat. Kita tidak. Kalau logistik ini bisa ditekan, bisa bersaing la kita di pasar Singapura," kata Sugih.
Berdasarkan hasil peninjauan UMKM pada acara tersebut, menurutnya, ada beberapa produk yang sudah cukup baik untuk dipasarkan di Singapura. Kemasan produk-produk ini cukup informatif, contohnya produk cokelat salah satu UMKM.
"Cokelat itu okelah. Bisa masuk tapi harus tambah, belum ada ingredient-nya. Itu harus jadi perhatian utama," ujar Sugih.