Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
BPK Lakukan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu di Pemko Batam
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
- Temui Massa FSPMI Batam, Wako Batam Pastikan Rekomendasi UMS Disampaikan Senin0
- Walikota Batam HM Rudi ASN Terindikasi Pungli Perlu Dibina0
- Walikota : Masyarakat Harus Tahu Sejarah Awal Adanya Batam0
- Lahan Pertanian di Pulau, Unsur Tanah dan Air Jadi Patokan Utama0
- BNI-BPJS Ketenagakerjaan Sinergi untuk Nelayan Batam0
Media Center Batam - Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Kepulauan Riau (BPK Kepri) melakukan pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (DTT) terhadap Pemerintah Kota Batam. Dari pemeriksaan atas pengadaan barang dan jasa tersebut, ada lima catatan BPK Kepri terhadap Pemko Batam.
Di antaranya terkait keterlambatan penyelesaian pekerjaan pembangunan ruang rawat inap Puskesmas Bulang pada Dinas Kesehatan. Kemudian ketidaksesuaian spesifikasi pengadaan komputer pada Sekretariat DPRD. Pemborosan kegiatan jasa konsultasi pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit dan sistem rujukan RSUD berbasis IT pada RSUD Embung Fatimah.
Kemudian kelebihan pembayaran atas penggunaan tenaga ahli pada kegiatan jasa konsultasi di tiga SKPD, serta pada 16 paket pekerjaan belanja modal pada tujuh SKPD. Dan pemahalan harga pada dua paket pengadaan aplikasi akuntansi pelaporan dana BPS di Dinas Pendidikan.
"BPK menemukan bahwa di Pemko Batam terjadi kelebihan pembayaran atas penggunaan tenaga ahli pada kegiatan jasa konsultasi pada tiga SKPD dan atas 16 paket pengerjaan. Beberapa di antaranya ditemui di RSUD dan Dinas Pendidikan," kata Kepala BPK Perwakilan Kepri, Isman Rudy saat penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) semester II 2016 di Kantor BPK Kepri di Batam Centre, Jumat (16/12).
Selain melakukan pemeriksaan DTT di Pemko Batam, BPK Kepri juga melakukan tiga pemeriksaan di beberapa Pemerintah Provinsi Kepri dan kabupaten/kota lainnya. Yakni pemeriksaan efektivitas perencanaan pembangunan daerah di Pemprov Kepri. Selanjutnya pemeriksaan efektivitas BUMD milik Pemprov Kepri, Pemkab Bintan, dan Pemko Tanjungpinang. Serta pemeriksaan kinerja Jamkesda dan JKN di Kabupaten Karimun.
Menurutnya dari hasil pemeriksaan tersebut BPK menemukan bahwa antara RPJMD Kepri dengan RPJM Nasional dan RTRW belum ada sinkronisasi. Beberapa program prioritas juga tidak ditemukan. Dalam pengendalian dan evaluasi tidak ada sanksi tegas jika Kabupaten/Kota tidak menindaklanjuti evaluasi APBD.
"Sementara hasil evaluasi BUMD, masih banyak yang tidak mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pembinaan fungsi BUMD. Regulasi dan kebijakan pemda belum lengkap dan mutakhir dan memenuhi unsur standar minimal," ujarnya.
Untuk audit Jaminan Kesehatan Nasional dan Jamkesda di Kabupaten Karimun, BPK menemukan banyak permasalahan. Menurutnya fungsi monitoring pada puskesmas tidak berjalan memadai.
"Dan yang penting, pemutakhiran data peserta JKN dan Jamkesda belum dilakukan," kata dia.
Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak mengatakan bahwa pemerintah daerah saat ini membutuhkan bantuan dan bimbingan BPK dalam pengelolaan keuangan. Khususnya dalam merancang dan menggunakan APBD sesuai alokasinya.
"DPRD dan Pemprov tentunya akan mengikuti seluruh rekomendasi yang diberikan BPK," kata Jumaga.
Hal senada diungkapkan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun. Selama ini, Pemda merasakan hasil kinerja lewat audit yang dilakukan BPK melalui perbaikan dan pembinaan terhadap pelaksanaan keuangan.
"Ke depan kami juga sedang merencanakan membuat e-planing dan e-budgeting sehingga dapat menghasilkan APBD yang dapat dipertanggungjawabkan dan sepenuhnya dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Nurdin.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments