- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
5 Ribu Usulan Masuk untuk Tahun 2019
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Batam merekapitulasi usulan kegiatan 2019 sebanyak 15.823 usulan. Besar anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh usulan itu mencapai Rp 5,797 triliun.
"Itu berasal dari verifikasi usulan masyarakat, pokok-pokok pikiran DPRD, dan rencana kerja OPD (organisasi perangkat daerah)," kata Kepala Bapelitbang, Wan Darussalam dalam pembukaan Forum Perangkat Daerah di Aula Kantor Walikota Batam, Senin (12/3).
Wan mengatakan rekapitulasi ini merupakan hasil pengumpulan data dari masyarakat ke pemerintah dengan sistem bottom up melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Musrenbang dilakukan mulai dari tingkat kelurahan, dan terkumpul total 3.278 usulan dengan kebutuhan anggaran Rp 2,701 triliun. Terdiri dari 1.432 usulan Percepatan Infrastruktur Kelurahan (PIK) bernilai Rp 179,8 miliar dan usulan non PIK sebanyak 1.846 kegiatan dengan anggaran Rp 2,521 triliun.
"Kalaulah ini saja diterima, habis APBD Batam. Maka dilakukan pembahasan untuk menentukan skala prioritas di tingkat kecamatan. Di musrenbang kecamatan betul-betul terjadi pengerucutan terhadap usulan," ujarnya.
Pada tingkat kecamatan usulan PIK mengerucut menjadi 1.408 kegiatan dengan nilai Rp 176 miliar. Sedangkan kegiatan non PIK berkurang hingga 641 usulan bernilai Rp 1,360 triliun. Total di tingkat kecamatan terekapitulasi 2.049 usulan dengan anggaran Rp 1,536 triliun.
"Dari e-planning pokir dewan, masing-masing anggota dewan memasukkan 18-20 usulan. Yang masuk sampai ditutup, sebanyak 907 usulan dengan anggaran Rp 616,7 miliar," kata dia.
Angka-angka inilah yang dibawa untuk pembahasan di Forum Perangkat Daerah. Adapun ancang-ancang anggaran 2019 yakni Rp 3 triliun, dengan komposisi 30 persen belanja tidak langsung dan 70 persen untuk belanja langsung atau belanja modal.
Dalam pembahasan, OPD diminta untuk memperhatikan betul prioritas pembangunan daerah Kota Batam tahun 2019. Yakni peningkatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, kemudian peningkatan sarana prasarana transportasi. Selanjutnya peningkatan kesejahteraan, pengembangan kepariwisataan, dan terakhir tata kelola pemerintah.
"Inilah rambu-rambunya dalam pembahasan nanti. Dan diingatkan, kecamatan, termasuk OPD, dewan, tidak ada lagi perubahan. Di sistem sudah tersimpan," ujarnya.
Walikota Batam, Muhammad Rudi menekankan kepada OPD agar tetap memegang kebijakannya terkait anggaran. Yakni prioritas pada pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
"Kita sebagai pemerintah harus punya niat satu, harus ikhlas demi kepentingan rakyat. Kebijakan saya harus didukung kita semua. Dua tahun 7 persen tidak akan tercapai kalau kota ini tidak dibenahi. Kalau kegiatan tidak ada manfaatnya untuk masyarakat, tak usah lagi, seperti seremoni," pesan Rudi.
![Iklan Bawah Detail Berita](foto_iklantengah/45149ppid.jpg)