- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Tiga Pelabuhan dari DAK Hampir Rampung
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pemotongan dana alokasi khusus (DAK) dari pusat tidak berpengaruh pada proyek pembangunan pelabuhan rakyat di Batam. Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Zulhendri mengatakan proyek ini tetap berjalan karena tidak terlambat pengajuannya.
"Yang dipotong itu kan yang terlambat. Kita tetap jalan. Malah sekarang sudah mau selesai," kata Zulhendri, Rabu (7/9).
Menurutnya ada tiga pelabuhan yang dibangun menggunakan DAK tahun 2016. Pos anggarannya yaitu dana alokasi khusus transportasi daerah perbatasan. Dana ini dialokasikan untuk daerah perbatasan melalui Badan Pengelola Perbatasan dan Pertanahan Daerah Kota Batam.
Adapun ketiga pelabuhan rakyat ini berlokasi di Teluk Sunti Kecamatan Belakangpadang, Pulau Aweng Kecamatan Bulang, dan Telagapunggur Kecamatan Nongsa.
"Prosesnya sesuai rencana, bahkan lebih cepat. Untuk Teluk Sunti dan Pulau Aweng sudah hampir selesai. Akhir Oktober sudah selesai," kata dia.
Sementara pelabuhan rakyat di Telagapunggur belum selesai karena terkendala mobilisasi tiang pancang. Batas waktu pengerjaan sudah berakhir 31 Agustus, namun pelaksana diberi waktu 50 hari dengan membayar denda keterlambatan.
"Ini dibolehkan karena alasan di luar kemampuan mereka. Permasalahannya memang perusahaan yang suplai tiang pancang ini hanya beberapa, jadi daftar antrenya lama. Tapi mereka siap didenda," ujarnya.
Berdasarkan informasi pelaksana proyek kepada Zulhendri, bobot kerja pemasangan tiang pancang ini cukup besar. Artinya jika tiang pancang sudah terpasang, bisa menambah proses hingga 25 persen. Dan pemasangan tiang pancang ini tidak lama, dalam tiga hari sudah selesai.
"Semoga bisa cepat selesai. Karena pelabuhan ini permintaan masyarakat Nongsa, khususnya Pulau Ngenang dan sekitarnya, untuk pendaratan anak sekolah," kata dia.
Apabila proses pembangunan selesai maka sudah bisa langsung dipakai oleh masyarakat. Meski secara legalitas belum menjadi aset Pemko Batam. Karena ada jeda waktu masa pemeliharaan sebelum penyerahan dari pelaksana proyek kepada Pemko Batam.