- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Tahun Ini Rehabilitasi RTLH di Batam Dilaksanakan TNI
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam menggandeng Komando Distrik Militer (Kodim) 0316/Batam untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH).
"Tahun ini untuk pembangunan RTLH tidak kita serahkan ke masyarakat lagi, tapi akan dikerjakan oleh TNI," kata Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam, Hasyimah di Batam Centre, Selasa (16/5).
Menurutnya pihak Kodim menawarkan diri untuk membantu pelaksanaan program pemerintah. Dan rehabilitas RTLH ini sejalan dengan kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD). Karena rehabilitasi RTLH tahun anggaran 2017 ini difokuskan di kecamatan pulau penyangga (hinterland).
Hasyimah mengatakan ada 100 rumah tidak layak huni yang akan direnovasi di tiga kecamatan. Yaitu 35 rumah di Kecamatan Belakangpadang, 30 di Bulang, dan 35 di Galang.
"Tiap kelurahan bisa dapat sampai enam rumah. Bagilah kelurahan mana yang mau," ujarnya.
Saat ini proses lelang sedang berlangsung. Proses rehabilitasi RTLH rencananya akan dilaksanakan pada Oktober-November mendatang.
Total anggaran yang disiapkan yaitu Rp 2,5 miliar. Terdiri dari Rp 2,2 miliar untuk lelang pengadaan bahan bangunan, atau Rp 22 juta per rumah. Dan Rp 300 juta untuk pelaksanaan pembangunan.
"Uang tadinya diberikan untuk upah satu unit rumah Rp 3 juta. Tapi karena sekarang yang bangun TNI, mereka tidak diupah, maka uangnya kita jadikan untuk fungsional, seperti transportasi, makan mereka, dan lain-lain," kata Hasyimah.