- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Stok Kebutuhan Pokok di Belakangpadang Menipis
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
- Gubernur Kepri Buka Putaran Pertama Seri III Proliga 2017 0
- Pemko Audiensi Dengan Menteri ATR Terkait Pertanahan0
- Kadisdik Kepri Tunggu Arahan Resmi Diberlakukanya Penarikan Sumbangan di Sekolah0
- Realisasi Serapan Anggaran Kemenag Kepri, Capai 92 Persen0
- Gubernur Lantik dan Kukuhkan Kepala SMA/SMK di Batam0
Media Center Batam - Masyarakat Belakangpadang mengeluhkan tentang sulitnya mendapatkan bahan kebutuhan pokok (sembako) di pulau tersebut. Camat Belakangpadang, Sadiman mengatakan kelangkaan ini sudah berlangsung selama 10 hari terakhir.
"Stoknya tinggal untuk sepekan lagi. Dan kalau pilih-pilih barang, misal kualitas tertentu, cukup untuk dua hari saja lagi," kata Sadiman, Senin (13/2).
Menurut dia, kelangkaan ini terjadi karena pengusaha jasa angkut enggan melayani distribusi bahan pokok dari Pulau Batam ke Belakangpadang. Hal ini menyusul penangkapan kapal pembawa sembako oleh Bea Cukai beberapa waktu lalu. Penangkapan ini sebagai bentuk penegakan hukum atas aturan Undang-undang tentang Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) Batam.
Berdasarkan aturan tersebut barang-barang yang dibawa keluar dari Pulau Batam harus membayar pajak 10 persen. Bila pajak pertambahan nilai ini diterapkan maka harga bahan pokok di Belakangpadang dan pulau sekitar Batam lainnya akan meningkat drastis.
"Kita sudah surati Wakil Ketua DPRD Batam, Pak Iman. Agar bisa rapat bersama Bea Cukai. Kami berharap ada solusi untuk kebutuhan warga kami di sini," ujarnya.
Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun yang menerima informasi ini langsung meninjau ke lokasi. Usai berbincang dengan warga Belakangpadang, Nurdin segera lakukan pertemuan dengan Bea Cukai Batam. Adapun hasil rapat tersebut adalah pemerintah menunggu konsep dari Bea Cukai untuk solusi masalah ini.
"Ada aturan yang harus ditegakkan Bea Cukai. Kita hotmati. Tapi di lain sisi apapun keadaannya, kebutuhan masyarakat harus segera terpenuhi dengan harga terjangkau. Sedang dikonsep jalan keluar yang tidak langgar aturan. Tak hanya untuk Belakangpadang, tapi daerah lain juga kalau bisa disamakan," kata Nurdin.