- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Seni Mural Mulai Hiasi Kota Batam
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam menggandeng komunitas mural untuk mempercantik kota. Tahap pertama ini, ada tiga titik yang akan dihiasi seni lukis dengan media dinding tersebut.
"Titik awal dari Perumahan Rosedale ke Bundaran Tuah Madani. Itu ada tiga titik. Pagar Rosedale, depan Raflesia, depan perumaha Seruni," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, dan Pertamanan Kota Batam, Herman Rozie di Batam Centre, Senin (18/12).
Titik di Simpang Rosedale memiliki luas 107,4 meter persegi. Sedangkan dinding di depan Perumahan Seruni luasnya sekitar 300 meter persegi.
Herman mengatakan dalam pelaksanaannya, Disperakimtan menggunakan pola kerjasama dengan swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Dan untuk tiga titik awal ini, pembiayaan berasal dari CSR PT PGN (Persero).
"Kita tunjuk lokasinya. Desain yang akan mereka gambar ditunjukkan dulu ke kita untuk kita Acc. Komunitasnya langsung ketemu perusahaan," kata dia.
Pekerjaan mural ini sudah dimulai pada Minggu (17/12) malam. Dan tidak ada batas waktu pengerjaan karena bukan proyek melainkan bentuk sumbangsih warga terhadap penataan Kota Batam.
Mural, kata Herman, sudah berkembang di Batam dua tahun terakhir. Apresiasi masyarakat cukup tinggi untuk menjadikan mural sebagai sarana mempercantik kota.
"Sesuai arahan Walikota, ini juga sebagai sarana menyalurkan kreativitas anak muda di Kota Batam. Mereka boleh berkreasi, tapi kita batasi dengan kriteria tertentu," ujarnya.
Kriteria yang dimaksud misalnya gambar mural tidak boleh melanggar unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Serta temanya sejalan dengan visi misi Kota Batam.
Jika memungkinkan, dalam mural dimasukkan unsur kearifan lokal. Contohnya memunculkan motif melayu seperti semut beriring, pucuk rebung, awan larat, itik pulang petang, payung sekaki, dan sebagainya.
"Saat ini kita sudah menyurvei beberapa titik yang bisa dihiasi mural. Di antaranya depan ruko Graha Sulaiman Nagoya, depan Hotel Evitel Simpang Masjid Jabal Arafah, depan Masjid Al-Falah Nagoya. Titiknya masih banyak, kita buka kesempatan untuk komunitas mural mana saja yang ingin berpartisipasi, silakan datang ke Disperakimtan," kata mantan Camat Lubukbaja tersebut.