- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Pemerintah Perketat Aturan Kesehatan Jemaah Calon Haji
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pemerintah menerapkan aturan pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat dalam musim haji tahun ini. Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Batam, Anas Maaruf mengatakan sesuai Permenkes 15/2016, calon jemaah haji harus melewati tiga tahap pemeriksaan kesehatan.
Tahap pertama saat pendaftaran haji di tingkat kabupaten/kota. Kemudian pemeriksaan ulang untuk memastikan kesehatan saat kepastian keberangkatan. Dan terakhir pemeriksaan kesehatan di embarkasi.
"Terdapat 15 dokter dan 30 perawat yang akan mengawal jemaah haji embarkasi Batam. Tiap kloter didampingi satu dokter dan dua perawat," kata Anas.
Ia mengingatkan jemaah calon haji agar menjaga kesehatan selama rangkaian ibadah haji. Karena pada dasarnya 80 persen ibadah haji ini adalah ibadah fisik. Sehingga membutuhkan tubuh yang sehat dan fit.
"Jangan melakukan kegiatan yang dirasa tak perlu. Sayangi fisik supaya terhindar dari penyakit seperti heat stroke dan lainnya," kata dia.
Anas menjelaskan, dalam Permenkes baru ini disebutkan bahwa jemaah yang rutin cuci darah dianggap tak mampu berangkat. Sehingga tak dibenarkan untuk berangkat.
Menurut Anas, aturan baru tersebut dibuat karena selama ini Indonesia cukup toleran terhadap kesehatan jemaah. Padahal pihak tuan rumah, pemerintah Arab Saudi punya aturan yang ketat untuk masalah ini.
"Di sana ada pengkategorian jemaah yang bisa dilihat dari gelang yang dipakai jemaah. Ada tiga model gelang. Pertama gelang merah yang digunakan jemaah berusia di atas 60 tahun yang beresiko tinggi sakit-sakitan. Kedua, gelang kuning. Gelang itu, untuk jemaah dibawah 60 tahun, namun menderita berbagai penyakit. Dan ketiga, gelang warna hijau untuk jemaah di bawah 60 tahun dan sehat," paparnya.
![Iklan Bawah Detail Berita](foto_iklantengah/45149ppid.jpg)