Nelayan Batam Minta Tambahan Kapal dari Pusat

By Kartika 04 Feb 2016, 09:22:06 WIBKabar Batam

Nelayan Batam Minta Tambahan Kapal dari Pusat

Keterangan Gambar : Kepala Dinas KP2K Batam, Suhartini


Media Center Batam - Kota Batam meminta tambahan kapal bantuan sebanyak 163 unit dari pemerintah pusat. Permintaan bantuan diajukan oleh Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Kehutanan (KP2K), serta melalui kelompok usaha bersama (KUB) nelayan.

Kepala Dinas KP2K Batam, Suhartini mengatakan pemerintah mengusulkan bantuan kapal 3 GT sebanyak 20 unit, kapal 5 GT 15 unit, masing-masing 10 unit kapal 10 dan 20 GT, serta lima unit kapal 30 GT.

Sementara forum KUB menambah permintaan bantuan sebanyak 50 unit kapal 3 GT, masing-masing 20 unit kapal 5 dan 10 GT, 10 unit kapal 20 GT, dan tiga unit kapal 30 GT.

"Tambahan permintaan bantuan ini disampaikan Forum KUB saat pertemuan nelayan dengan Kementerian Kelautan Perikanan," kata Suhartini di Batam Kota, Rabu (3/2).

Ia berharap usulan ini dipenuhi seluruhnya oleh pemerintah pusat. Agar dapat menambah kesejahteraan nelayan di daerah perbatasan seperti Batam ini.

Suhartini mengatakan pemerintah pusat sudah mennyiapkan bantuan kapal sebanyak 3.354 unit untuk di bawah 5 GT, 357 unit kapal 5-10 GT, 136 unit kapal 10-30 GT, dan 59 unit kapal di atas 30 GT.

Kapal diberikan secara gratis melalui kelompok usaha bersama. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat nelayan terutama yang terdaftar di kementerian.

"Saat ini terdapat lebih kurang 500 KUB nelayan di Batam. Di tingkat nasional, namanya harum. Bahkan menjadi tujuan studi banding," ujarnya.

Menurut Suhartini nelayan Batam sering mendapat bantuan dari pemerintah pusat karena dianggap sukses menjalankan KUB. Hal ini sejalan dengan target pemerintah daerah yang ingin memajukan masyarakat nelayan menjadi pengusaha.

"Kami ingin membuat nelayan maju, menjadi pengusaha. Apa yang mereka dapat, dikembangkan dengan pola yang baik. Sekarang KUB ada yang bisa membeli dua unit ruko (rumah toko)," cerita Suhartini.


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment