Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Tiga Kendala Pengembang Batam Dukung Program Sejuta Rumah
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam – Pengembang di Kota Batam turut andil dalam program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah pusat. Namun untuk realisasi dilapangan, developer mendapat kendala.
Ketua DPD Real Estate
Indonesia (REI) khusus Batam Djaja Roeslim mengatakan, di Batam
mendapat jatah membangun Rumah Sejahtera Tapak (RST) yang masuk dalam
program sejuta rumah sebanyak 5.500 unit.
“Ini jatah dari REI pusat sebanyak 250 ribu unit. Kita dibebankan 5.500 unit,”ujar Djaja, Selasa (2/2).
Saat ini, realisasi
pembangunan baru sekitar 3.000 unit. Kondisi terkini, hunian tersebut
ada yang sudah siap huni dan sebagian proses pengerjaan.
Untuk mencapai target
tersebut, Djaja mengakui terdapat kendala yang dihadapai para
pengembang. Hal utama adalah masalah lahan yang semakin menipis dengan
harga yang tinggi.
“Kita punya kesulitan realisasikan, kendala keterbatasan lahan. Sudah tidak ada lahan yang murah di Batam,”ujarnya.
Selain itu, ada
masalah perizinan yang dinilai cukup panjang dan memakan waktu lama.
Katanya, bila izin dimulai dari awal, maka realiasi pembangunan baru
bisa dilaksanakan dua tahun kemudian.
“Ada juga biaya yang tinggi. Harga produski tinggi,”ujarnya.
Untuk RST sendiri
harga per unit nya sudah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 116 juta.
Rumah tersebut kebanyakan berada dikawasan Tanjunguncang, Tanjungpiayu
dan Batuaji.
Seperti
diketahui, program sejuta rumah dicanangkan untuk mengatasi backlog atau
kekurangan rumah yang mencapai 17,2 juta unit. Rumah subsidi itu
menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments