Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Karantina Ikan Batam Lepasliarkan 23 Ribu Benih Lobster
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media
Center Batam - Stasiun Karantina Ikan Kelas I Batam lepasliarkan 23
ribu ekor benih lobster. Pelepasan benih berumur dua minggu tersebut
dilaksanakan di kawasan Pulau Selayar, Selasa (7/6).
Kepala
Stasiun Karantina Ikan, Ashari Syarief mengatakan benih yang
dilepasliarkan merupakan hasil tangkapan petugas di Bandara Hang
Nadim Batam, Senin (6/6).
Kepala
Stasiun Karantina Ikan, Ashari Syarief mengatakan kerugian negara
yang diselamatkan dari penangkapan tersebut ditaksir mencapai Rp 1,15
miliar. Dengan perkiraan harga Rp 50 ribu per ekor untuk benih
berukuran 2 cm dengan berat 0,18 gram tersebut.
"Benih-benih
ini dibawa menggunakan empat buah koper yang di-wrapping.
Koper tersebut atas nama Dani Kurnia, penumpang Citilink
asal Surabaya," kata Ashari.
Adapun
kronologisnya yaitu pada 6 Juni 2016 pukul 08.20, petugas karantina
ikan di Bandara Hang Nadim melakukan pengawasan di terminal
kedatangan. Pada saat itu petugas mencurigai adanya koper yang
di-wrapping namun tidak kunjung diambil pemiliknya.
Karena
itu, petugas karantina melakukan koordinasi dengan petugas maskapai
penerbangan untuk pengamanan barang dari conveyor. Setelah dilakukan
pemindaian di mesin X-ray, hasilnya ditemukan bahwa di dalam koper
terdapat plastik-plastik yang berisi air dan diduga ada benis lobster
di dalamnya.
"Setelah
ditunggu 1,5 jam, tak juga ada yang mengambil. Mungkin karena mereka
melihat ada teman kita yang pakai baju karantina," ujarnya.
Tindakan
selanjutnya yaitu media pembawa kemudian dibawa ke Stasiun Karantina
Ikan di Batam Centre. Dan dari hasil penghitungan dengan sistem
sampling, dalam tiap kantong plastik tersebut berisi sekira 250 ekor
benih lobster.
Stasiun
Karantina Ikan Batam juga kemudian melakukan koordinasi dengan pihak
maskapai di Surabaya. Dan pemeriksaan selanjutnya sudah didalami
melalui rekaman CCTV.
Ashari
mengatakan dari kejadian ini tampak bahwa modus penyelundupan lobster
sudah mulai berubah. Tidak lagi dikirimkan melalui kargo pesawat,
tapi sudah masuk ke bagasi penumpang.
Menurut
Ashari, benih-benih lobster ini kemungkinan akan dikirim secara
ilegal ke Vietnam melalui Singapura. Dan di Vietnam dibesarkan sampai
ukuran konsumsi. Karena Vietnam selama ini dikenal sebagai penghasil
lobster terbesar di dunia, meskipun benihnya berasal dari Indonesia.
"Sesuai
perintah Menteri, ini harus dibudidayakan di Indonesia, demi menjaga
keberlangsungan ketersediaan lobster di Indonesia. Supaya anak-anak
kita nantinya tetap tahu wujud lobster dan masyarakat bisa
menikmatinya dengan harga terjangkau," ujarnya.
Ia
mengatakan untuk pelepasliaran ini, pihak karantina sudah mencari
lokasi yang sesuai dengan asal usul lobster. Berdasarkan pemetaan,
wilayah di sekitar Surabaya yang banyak produksi lobster di alamnya
adalah Mataram.
"Kondisi
perairan di Mataram itu karang berpasir, di sini kita cari yang sama.
Sebelum dilepas kita sudah lakukan treatment
terlebih dulu, dengan menambah oksigen di air dan disimpan di tempat
teduh," terangnya.
Atas
upaya penyelundupan lobster tersebut, pemilik koper atas nama Dani
Kurnia dinyatakan telah melakukan pelanggaran pidana. Aturan yang
dilanggar yaitu Undang-undang nomor 16 tahun 1992 tentang karantina
hewan, ikan, dan tumbuhan, dan Permen KP nomor 1 tahun 2015 tentang
penangkapan lobster, kepiting, dan rajungan.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments