- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Gubernur Kepri : Batam Harus Kembali Seperti Era Habibie
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani berharap Batam bisa kembali jaya seperti ketika masa kepemimpinan BJ Habibie di Otorita Batam.
"Dewan Kawasan Nasional ini perlu seperti jaman era Habibie. Meski era dulu tidak sama dengan sekarang. Dulu kaki orang tersentuk dia tak bunyi, sekarang tidak tersentuh pun bunyi," kata Sani dalam sambutannya usai melantik Walikota dan Wakil Walikota Batam di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Senin (14/3).
Menurutnya, dengan dibentuknya DKN ini perkembangan Batam harus meningkat. Jangan justru menurun dari kondisi saat ini.
"Kalau ini bisa berjalan baik, insya Allah Batam sebagai penyumbang pajak terbesar, saya yakin bisa berkembang," ujarnya.
Sani mengatakan, pada hari pelantikan tersebut, lima menteri beserta Kepala Kepolisian Republik Indonesia sedang melakukan sosialisasi terkait pengelolaan Batam. Sosialisasi dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian dan dihadiri instansi pemerintah, pengusaha, dan investor.
"Saya sampaikan ke Pak Menteri, dengan adanya DKN, dengan adanya perubahan-perubahan, tidak sesederhana itu untuk menyelesaikan masalah Batam," kata Sani.
Gubernur dua periode ini menyebutkan beberapa masalah yang ada di Kota Batam. Seperti rumah liar, kampung tua, pendatang yang terus datang tanpa bisa diatasi, serta masalah tanah.
"Masalahnya cukup banyak. Oleh karena itu tidak bisa hanya berpikir masalah ekonomi saja, masalah sosial ini juga perlu bahasan DKN," tuturnya.