Dua Bulan Terbentuk, Bank Sampah Abdi Praja 18 Kumpulkan 2,3 Ton Sampah

Berita Populer

• Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
• Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
• Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
• Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
• Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS

Berita Terkait

• DKP Butuh Tambahan Satgas Pasang Surut0
• Batam Bangun IPAL untuk Limbah Rumah Tangga0
• Agussahiman Jadi Plh Walikota Batam0
• Kadis PMPKUKM : UMKM Batam Harus Berbenah di Era MEA0
• Masyarakat Galang Mengharapkan Jaringan Telekomunikasi0

Media Center Batam - Kesadaran masyarakat Batam dalam mengelola sampah rumah tangga salah satunya dituangkan dalam bentuk bank sampah. Saat ini di tiap kelurahan sudah memiliki kelompok-kelompok masyarakat yang membentuk bank sampah.

Aktivitasnya dilaksanakan sesuai kesepakatan dari tiap kelompok. Seperti di Kelurahan Taman Baloi Kecamatan Batam Kota yang melaksanakan penimbangan sebulan dua kali.

"Pelaksanaan penimbangan kita bagi dua berdasarkan musyawarah dengan nasabah. Tiap tanggal 15 atau minggu kedua dilaksanakan penimbangan di kantor lurah. Sedangkan pada tanggal 30 atau minggu ke-4 dilaksanakan di komplek ruko tua," kata pengurus bank sampah Abdi Praja 18 Kelurahan Taman Baloi, Deti, Senin (29/2).

Menurutnya bank sampah Abdi Praja 18 ini memang baru terbentuk di awal 2016. Pembentukannya bertujuan untuk mengurangi sampah yang ada di lingkungan, khususnya perumahan.

Pada bulan pertama penimbangan, bank sampah Abdi Praja 18 berhasil mengumpulkan 526 kilogram sampah. Sementara di bulan kedua, Februari 2016, terkumpul 1,8 ton sampah.

Lurah Taman Baloi, Dwiki Septiawan menyambut baik tingginya antusiasme masyarakat berpartisipasi dalam bank sampah tersebut. Hal ini terlihat dari jumlah nasabah yang terus bertambah setiap harinya.

"Saat ini saja nasabahnya sudah mencapai 439 orang. Ini bisa terwujud berkat serta seluruh elemen, terutama ketua RT dan RW yang ikut membantu mensosialisaikan bank sampah kepada seluruh warganya," ujarnya.

"Kita ingin bagaimana menciptakan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan di lingkungannya. Karena sampah bersumber dari kita dan kita juga yang dapat menyelesaikannya," tambah Dwiki.