Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Drainase Sekitar SMPN 28 Dinormalisasi untuk Atasi Banjir
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air melakukan normalisasi drainase yang tertimbun longsoran di belakang SMP Negeri 28 Batam. Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Batam Kota ini tergenang air limbah rumah tangga pada Selasa (16/1).
"Kemarin tim Pak Yu (Yumasnur, Kepala Dinas BMSDA) sudah bersihkan. Tapi longsor lagi, jadi tadi kita ulang lagi," kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad usai meninjau SMPN 28, Rabu (17/1).
Selain normalisasi drainase yang tersumbat longsor, Amsakar juga perintahkan jajarannya untuk mengeruk dan normalisasi saluran air di depan SMPN 28. Serta menggali drainase sepanjang 50 meter di Perumahan Botania, belakang sekolah tersebut.
"Kalau itu dibongkar, Insya Allah air yang macet bisa selesai," ujarnya.
Amsakar mengatakan normalisasi saluran air ini adalah opsi pertama untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di SMPN 28. Alternatif solusi lainnya adalah dengan relokasi sekolah ke tempat lain. Karena diakui, lokasi sekolah saat ini berada di lembah, yang menampung aliran air dari perumahan sekitarnya.
"Kami akan coba bicara ke pemilik lahan. Ada tidak lahan yang bisa dihibahkan. Yang kemarin dihibahkan masih ada yang perlu diselesaikan. Kita coba bicarakan untuk lahan lain," kata dia.
Menurut Amsakar, untuk pembangunan sekolah ini dibutuhkan lahan sekitar 1 hektare. Tapi minimal 5.000 meter persegi jika memang ada lahan yang tersedia.
Camat Batam Kota, Muhammad Fairus Batubara menyebutkan genangan air kali ini terjadi karena meluapnya air parit di depan sekolah. Luapan ini berawal dari longsor drainase di depan Perumahan Geysa.
"Air selokan masuk ke sekolah. Orang sempat kaget, tak ada hujan kok di sekolah banjir. Tapi sudah langsung ditanggulangi," kata Fairus.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments