- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
CKTR Targetkan Cakupan Air Bersih Hinterland 35 Persen
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang menargetkan cakupan layanan air bersih di kawasan pulau penyangga (hinterland) tahun ini mencapai 35 persen. Kepala Dinas CKTR, Suhar mengatakan saat ini cakupan baru mencapai 27 persen dari 56.000 penduduk hinterland.
"Target kita di RPJMD 45 persen di 2021. Tahun ini 35 persen. Dua tahun lagi harus bisa diselesaikan 45 persen itu," kata Suhar di Batam Centre, Selasa (16/1).
Menurut Suhar, pelayanan air bersih di hintetland memang sulit. Bahkan untuk mencapai 50 persen kebutuhan saja sangat sulit. Karena jangkauan wilayah yang luas, sumber air bersih terbatas, dan biaya yang besar.
"Untuk mencapai target 35 persen itu bukan dari dana alokasi khusus (DAK) saja, APBD juga tetap dari pusat. Jadi mix, beberapa dari DAK beberapa APBD," ujarnya.
DAK reguler tahun ini sebesar Rp 2,307 miliar digunakan Suhar untuk membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) di Tanjunggundap Kecamatan Sagulung. Selain itu juga ada DAK afirmasi serta penugasan sebesar masing-masing Rp 5 miliar untuk pembangunan SPAM di Pulau Geranting Belakangpadang dan Rempang Cate Galang.
Suhar mengatakan bentuk SPAM yang dibangun yaitu embung kecil. Kemudian dibuat instalasi pengolahan dan ditambah pipa distribusi ke rumah warga.
"Kalau SWRO (sea water reverse osmosys) hanya di Belakangpadang. Saat ini coverage Belakangpadang 50 persen, 2.000 yang biasa, 750 SWRO," kata dia.
