Dana Desa Topik Seksi di Layanan Pengaduan Kemendesa PDTT

By Kartika 19 Agu 2016, 15:24:24 WIBKabar Media Center

Dana Desa Topik Seksi di Layanan Pengaduan Kemendesa PDTT

Keterangan Gambar : Kepala Bagian Informasi dan Pelayanan Pengaduan Kemendesa PDTT, Erlin Chaerlinatun (KIRI) ketika berkunjung ke Media Center Pemko Batam beberapa waktu lalu.


Media Center Batam - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) membuka layanan informasi dan pengaduan yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat Indonesia. Kepala Bagian Informasi dan Pelayanan Pengaduan Kemendesa PDTT, Erlin Chaerlinatun mengatakan program ini dalam rangka mendekatkan kementerian kepada masyarakat.

Layanan pengaduan bisa diakses masyarakat melalui call centre dan SMS centre. Call centre di nomor 1500040. Sementara SMS centre 0877-8899-0040 dan 0812-8899-0040.

"Di ujungnya pakai bilangan 40 karena sesuai dengan nomor plat mobil dinas Menteri Desa PDTT, RI 40. Ini untuk memudahkan mengingatnya," kata Erlin ketika berkunjung ke Media Center Pemko Batam beberapa waktu lalu.

Mulai dijalankan sejak Januari 2015, layanan call dan SMS centre ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat dalam mencari informasi dan melakukan pengaduan terkait tugas pokok dan fungsi Kemendesa PDTT. Selain itu, juga ada Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) yang bisa diakses melalui www.lapor.go.id.

Menurut Erlin, selama ini cukup banyak masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan tersebut. Pertanyaan tentang dana desa yang menurutnya paling banyak ditanyakan masyarakat.

"Yang menjadi sangat seksi itu dana desa Rp 1 miliar. Mereka bertanya mulai dari cara pengelolaannya, penggunaannya, hingga pertanggungjawabannya," sebut Erlin.

Dan soal lain yang cukup banyak ditanyakan masyarakat adalah seputar transmigrasi. Karena ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang berminat menjadi transmigran. Sedangkan pertanyaan untuk daerah tertinggal biasanya berkisar tentang bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah.

Selain membuat layanan pengaduan, Kemendesa PDTT juga melakukan sosialisasi sebagai bentuk jemput bola ke tengah masyarakat. Sarana yang digunakan antara lain melalui buku Kebangkitan Desa yang berisi tentang sejarah terbentuknya Kemendesa PDTT dari gabungan tiga kementerian.

"Gabungan tiga kementerian itu, pertama ini Ditjen Pembangunan Masyarakat Desa yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Dalam Negeri. Kemudian Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang sekarang sudah jadi Kementerian Tenaga Kerja saja karena transmigrasinya beralih ke Kemendesa PDTT. Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi media informasi bagi masyarakat," terangnya.

Buku kedua yang sudah diterbitkan Kemendesa PDTT adalah buku berjudul Blusukan. Berisikan foto-foto perjalanan Marwan Djafar selama setahun menjabat sebagai Menteri Desa PDTT, periode November 2014-November 2015. Dan rencananya akan diterbitkan jilid keduanya dengan isi foto-foto blusukan Menteri Marwan Djafar dan menteri baru, Eko Sandjojo.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment