- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
BUMD Batam Diminta Pasok Bahan Pangan
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam dorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk pasok bahan pangan terutama jelang Ramadhan. Pekan lalu, Pemko membawa BUMD ke Kerinci Provinsi Jambi untuk melihat hasil pertanian di sana.
"Kemarin sudah kita bawa BUMD, sebagai tindak lanjut MoU sebelumnya. Kita dorong BUMD untuk pasok ke Batam. Paling tidak jadi trigger (penggerak) di saat terjadi kelangkaan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi di Batuaji, Minggu (30/4).
Menurut Zarefriadi, permintaan ini disampaikan agar BUMD bisa membantu pemerintah atasi kelangkaan dan kenaikan harga kebutuhan pokok jelang bulan puasa. Tapi kalau kondisi baik-baik saja, maka BUMD tak perlu memasok bahan pangan.
"BUMD sedang konsolidasi internal. Sedang dikalkulasikan. Kita sampaikan jangan sampai sambut Ramadhan ini langka," ujarnya.
Direktur BUMD Batam, Hari Basuki mengatakan pihaknya belum bisa memastikan akan pasok hasil pertanian dari Kerinci. Karena berdasarkan hasil kunjungan kemarin, harganya tergolong mahal.
"Harganya enggak masuk. Mahal. Enggak bisa jualan di Batam. Transportasinya juga jauh. Kalaupun mau pasok kemungkinan kami ambil dari Jawa," kata Hari.
Ia berharap pemerintah tidak tiba-tiba menjadikan BUMD sebagai "obat mujarab" mengatasi masalah kenaikan harga. Hari mengatakan seharusnya pemerintah punya upaya lain menstabilkan harga.
"Kita memang ada rencana ke sana, tapi tunggu arahan pemerintah. Kita prepare jual sayur mayur tekan kenaikan harga. Misal Mega Legenda jual Rp 40 ribu, kita jual Rp 35 ribu. Idenya ada, tinggal eksekusi. Tapi BUMD juga enggak mau rugi-rugi amat kan. Kita juga jaga kontinuitas usaha," kata dia.