Bermain Gasing, Walikota Ikut Pertahankan Budaya Melayu

By Kartika 02 Mei 2016, 11:37:19 WIBKabar Batam

Bermain Gasing, Walikota Ikut Pertahankan Budaya Melayu

Keterangan Gambar :


Media Center Batam - Walikota Batam, Muhammad Rudi berusaha mempertahankan putaran gasing di tangannya. Sementara itu, istrinya yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Marlin Agustina membagian juadah, penganan ringan khas melayu, kepada anak-anak yang sedang asyik bermain enggrang, congklak, dan gasing.

Kemeriahan ini tampak dalam acara pembukaan Tamaddun Melayu dan Festival Kampoeng Toea di Lapangan Indera Sakti Pulau Belakangpadang, Jumat (29/4). Acara ini berlangsung dua hari, dan ditutup oleh Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad pada Sabtu (30/4) malam.

Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam ini diisi berbagai pertunjukan seni melayu. Seperti tari-tarian dari berbagai sanggar tari dan sekolah di Batam. Kemudian penampilan dzikir bermadah atau yang dulu dikenal dengan dzikir barat, serta kesenian lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan kegiatan ini merupakan agenda bidang kebudayaan. Menurutnya kesenian dan kebudayaan melayu di Batam ini perlu dilestarikan, satu caranya yaitu dengan ditampilkan. Adapun tema yang diangkat yaitu Batam Menari, Melayu Menyapa Dunia.

"Ini adalah bentuk kepedulian Pemerintah Kota Batam dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan potensi ketamaddunan yang ada di Batam. Bentuknya yaitu pertunjukkan tari, musik, teater, seni rupa, kuliner, permainan rakyat, dan peradaban kampung itu sendiri," kata Yusfa.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengingatkan agar adat budaya jangan dihilangkan dari kehidupan bermasyarakat. Contohnya yaitu rumah panggung sebaiknya tetap dipertahankan meski boleh untuk sedikit sentuhan modernisasi.

"Melayu takkan hilang di bumi. Ini memang benar. Tapi yang hilang itu budayanya. Makanya perlu upaya untuk mengembangkannya. Buat acara banyak-banyak agar budaya dan kampung tua tak akan hilang," pesannya.

Terkait kampung tua, Rudi minta dukungan seluruh masyarakat Kota Batam termasuk wilayah hinterland seperti Belakangpadang. Karena saat ini Pemerintah Kota Batam terus melakukan proses penetapan kampung tua baik di mainland maupun hinterland.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment