- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Bermain Gasing, Walikota Ikut Pertahankan Budaya Melayu
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Walikota Batam, Muhammad Rudi berusaha mempertahankan putaran gasing di tangannya. Sementara itu, istrinya yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Marlin Agustina membagian juadah, penganan ringan khas melayu, kepada anak-anak yang sedang asyik bermain enggrang, congklak, dan gasing.
Kemeriahan ini tampak dalam acara pembukaan Tamaddun Melayu dan Festival Kampoeng Toea di Lapangan Indera Sakti Pulau Belakangpadang, Jumat (29/4). Acara ini berlangsung dua hari, dan ditutup oleh Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad pada Sabtu (30/4) malam.
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam ini diisi berbagai pertunjukan seni melayu. Seperti tari-tarian dari berbagai sanggar tari dan sekolah di Batam. Kemudian penampilan dzikir bermadah atau yang dulu dikenal dengan dzikir barat, serta kesenian lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan kegiatan ini merupakan agenda bidang kebudayaan. Menurutnya kesenian dan kebudayaan melayu di Batam ini perlu dilestarikan, satu caranya yaitu dengan ditampilkan. Adapun tema yang diangkat yaitu Batam Menari, Melayu Menyapa Dunia.
"Ini adalah bentuk kepedulian Pemerintah Kota Batam dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan potensi ketamaddunan yang ada di Batam. Bentuknya yaitu pertunjukkan tari, musik, teater, seni rupa, kuliner, permainan rakyat, dan peradaban kampung itu sendiri," kata Yusfa.
Walikota Batam, Muhammad Rudi mengingatkan agar adat budaya jangan dihilangkan dari kehidupan bermasyarakat. Contohnya yaitu rumah panggung sebaiknya tetap dipertahankan meski boleh untuk sedikit sentuhan modernisasi.
"Melayu takkan hilang di bumi. Ini memang benar. Tapi yang hilang itu budayanya. Makanya perlu upaya untuk mengembangkannya. Buat acara banyak-banyak agar budaya dan kampung tua tak akan hilang," pesannya.
Terkait kampung tua, Rudi minta dukungan seluruh masyarakat Kota Batam termasuk wilayah hinterland seperti Belakangpadang. Karena saat ini Pemerintah Kota Batam terus melakukan proses penetapan kampung tua baik di mainland maupun hinterland.