- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Atasi Inflasi Akibat Sayuran, Pemko dan BI Gelar Lomba Hidroponik Antar RW
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam bersama Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau (BI Kepri) akan mengadakan sayembara hidroponik. Lomba ini rencananya akan digelar di tingkat kelurahan, bahkan mungkin diperluas hingga antar RW se-Kota Batam.
"Konsep matangnya akan kita siapkan nanti. Januari sudah mulai kita umumkan. Rencananya itu per kelurahan, tapi kalau menurut saya lebih bagus per RW, supaya lebih masif, lebih banyak," kata Asisten Ekonomi Pembangunan Kota Batam, Gintoyono Batong di Kantor BI Kepri di Batam Centre, Selasa (6/12).
Ia mengatakan nantinya penilaian akan dilakukan dua kali, yakni pertengahan tahun antara Juni-Juli, dan di akhir tahun pada November-Desember. Hal ini sebagai tindaklanjut dari masukan yang disampaikan Badan Pusat Statistik Kepri dalam rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Kepri.
Pada rakor tersebut, Kepala BPS Kepri, Dumangar Hutauruk menjelaskan bahwa pada bulan Juni, Juli, November, dan Desember angka inflasi di Kota Batam cukup tinggi. Dan penyumbang inflasi terbesar adalah dari sayur-sayuran seperti bayam, kacang panjang, kangkung, cabai merah, cabai kecil.
Gintoyono menambahkan, pada bulan-bulan terebut cuaca tidak memungkinkan untuk produksi sayur mayur. Hal ini menyebabkan pasokan sayur ke Kota Batam berkurang sehingga harga naik.
"Ini salah satu upaya kita untuk mengantisipasi kelangkaan sayur mayur di bulan Juni, Juli, November, Desember. Siapa yang punya hidroponik atau tanaman polybag terbaik akan diberi reward, hadiah. Tanpa disadari, kita siapkan hadiah, di sisi lain pasokan sayur tersedia," kata Gintoyono.
Tak hanya ke lingkungan tempat tinggal, lomba ini rencananya juga akan dibuat kategori khusus antar sekolah. Jadi seluruh sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA/sederajat diperkenankan untuk membudidayakan sayur mayur di lingkungan sekolahnya. Dan nanti akan dinilai serta diperlombakan oleh pemerintah.
"Ini salah satu alternatif kita. Alternatif kedua adalah dengan memanfaatkan MoU dengan Jambi yang sudah kita tandatangani kemarin. Karena sudah ditandatangani, maka tidak ada alasan lagi, Januari harus sudah jalan," ujarnya.