Angka Kemiskinan Batam Menyusut

By Kartika 29 Sep 2017, 15:55:45 WIBKabar Batam

Angka Kemiskinan Batam Menyusut

Keterangan Gambar : Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad


Media Center Batam - Jumlah orang miskin di Kota Batam berkurang sekitar 2.000 kepala keluarga.

"Angka kemiskinan kita ada penyusutan. Kita berasumsi seperti itu," kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad di Bengkong, Rabu (27/9).

Ia menjelaskan, berdasarkan data penerima Kartu Keluarga Sejahtera tahun 2017 terdapat 39.903 rumah tangga sasaran. Namun saat pendistribusiannya terdapat 9.000-an kartu yang tidak sampai ke penerima dengan berbagai alasan. Atas alasan itulah dilakukan pendataan ulang dengan melibatkan RT, RW, kelurahan, dan petugas pencacah.

"Setelah dicacah ulang, terdata 37.428 RTS. Artinya berkurang 2.000-an dari data PPLS awal," kata mantan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Batam ini.

Menurut Amsakar, angka tersebut sudah disepakati dan dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani RT, RW, dan Lurah masing-masing.

Berita acara dari seluruh kecamatan kemudian ditandatangani Amsakar selaku Ketua Percepatan Penanganan Kemiskinan Kota Batam. Selanjutnya diserahkan ke Walikota Batam untuk dijadikan Surat Keputusan (SK) penerima Bantuan Pangan Non Tunai. Langkah berikutnya diajukan ke Gubernur dan diteruskan ke Kementerian Sosial.

"Itu yang diusulkan ke pusat. Kita tidak tahu apakah nanti akan diverifikasi atau seperti apa. Jadi kita juga sudah sampaikan ke RT RW jangan dulu sebutkan ke warganya kalau itu pasti terima bantuan. Harapan kita bantuan yang turun tahun berikutnya ya di 37 ribu itu," kata dia.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pemerintah Kota Batam kesulitan dalam mendistribusikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Berdasarkan data Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, masih ada 9.747 KKS yang belum diberikan ke keluarga penerima manfaat (KPM). Terdiri dari 357 KPM dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan 9.390 KPM beras sejahtera (rastra).

Walikota Batam, Muhammad Rudi berharap ke depannya hal serupa tidak terulang lagi. Karena menurutnya pemerintah daerah sudah bersusah payah mencari bantuan ke pusat. Tapi yang sudah dapat malah tidak tersalurkan dengan maksimal.

"Saya susah payah cari bantuan. Ini sudah ada depan mata kok tidak kita selesaikan," kata Rudi.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment