Amsakar Luncurkan Buku Puisi Sungsang

By Kartika 30 Okt 2017, 13:57:26 WIBKabar Batam

Amsakar Luncurkan Buku Puisi Sungsang

Keterangan Gambar : Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad meluncurkan Buku Puisi Sungsang. Peluncuran buku puisi Sungsang, penyair setengah jadi Amsakar Achmad ini dilaksanakan di Gedung Lembaga Adat Melayu Kota Batam, di Batam Centre, Minggu (29/10).


Media Center Batam - Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad meluncurkan Buku Puisi Sungsang. Peluncuran buku puisi Sungsang, penyair setengah jadi Amsakar Achmad ini dilaksanakan di Gedung Lembaga Adat Melayu Kota Batam, di Batam Centre, Minggu (29/10). Buku ini berisi 30 puisi yang dibuat Amsakar sejak tahun 1994.

"Sebenarnya ada lebih dari 30 catatan puisi saya di handphone lama, tapi hilang. 30 ini la yang tersisa. Sempat ragu, bisa tidak bikin buku kalau cuma sedikit puisinya. Tapi saya dapat semangat dari Pak Rida K Liamsi, buku puisi bukan soal banyaknya, tapi puisinya. Jadilah buku puisi Sungsang, penyair setengah jadi ini," papar Amsakar.

Penyair setengah jadi, sebutan bagi Amsakar, karena ia merasa belum sepenuhnya menjadi penyair. Bagi pria kelahiran Sungai Buluh Kabupaten Lingga ini puisi adalah takdir. Secara pribadi, Amsakar memang menyukai puisi dan tinggal di lingkungan berseni di negeri bunda tanah Melayu.

"Tiap yang saya lihat tidak sesuai dengan porsinya, ada perangai yang berbeda dengan semestinya, dia merangsang, bagus ini kalau dibuat puisi. Dan pesan Pak Nyat (anggota DPR RI asal Kepri), segala sesuatu harus ditulis supaya tidak lepas momentumnya," ujarnya.

Buku puisi ini, kata Amsakar, tak sepenuhnya berisi keluh kesah. Ada beberapa puisi yang digali dari orang-orang di sekelilingnya, seperti ibu, bapak, dan nenek.

"Wak itu misalnya, bapak saya yang mengucapkannya. Surat-surat mak itu, kata-kata mak saya. Puisi itu lahir ketika saya hampir tidak selesai kuliah. Mak saya yang membesarkan hati saya," kata dia.

Menurut Amsakar, dia tidak punya target apapun selain ingin memberikan sesuatu yang mempunyai nilai bagi daerah. Dan diharapkan bisa bermanfaat bagi anak muda Batam.

Acara peluncuran buku puisi ini dibuka pembacaan puisi Amsakar oleh peserta lomba baca puisi Sungsang. Dan juara pertama pelajar dari Maitreyawira membacakan puisi berjudul Sejarah yang Tak Terbaca.

Selain itu, tokoh-tokoh Kepri juga ikut membacakan puisi milik bapak tiga puteri tersebut. Di antaranya Nyat Kadir yang membawakan puisi "Doa di Akhir Masa" dengan latar lagu religi.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment