- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
1.900 Objek Retribusi Persampahan Sudah Non Tunai
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Sebanyak 21 ribu objek retribusi sampah ditargetkan mendapat layanan non tunai di tahun 2018 ini. Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Batam, Faisal Novrieco mengatakan target setiap bulannya yakni 1.750 objek retribusi beralih ke non tunai.
"Periode Januari-Februari ini sedikitnya 1.900 objek yang sudah diterapkan pembayaran non tunai," ujarnya di Sekupang, Senin (19/2).
Salah satu proyek rintisannya yakni Perumahan Gading Mas Sekupang. Dari percontohan tersbeut, DLH berhasil meningkatkan pendapatan retribusi hingga 20 persen dari pembayaran manual dengan karcis.
"Sudah nampak perbedaannya. Maka kami berharap tahun ini untuk Kecamatan Sekupang bisa non tunai semua. Setelah itu baru bergeser ke kecamatan lain seperti Lubukbaja dan Batam Kota," kata dia.
Tahun ini DLH menargetkan pendapatan dari retribusi sampah sebesar Rp 35 miliar. Upaya yang dilakukan salah satunya dengan mengintensifkan pembayaran secara non tunai. Sistem ini dipercaya dapat meminimalisir atau menekan kebocoran.
Penerapan non tunai ini pun didukung warga. Warga Perumahan Gading Mas, Muhammad Arman mengatakan dengan non tunai, retribusi yang dibayarkan setiap bulannya bisa lebih terkontrol.
"Sejauh ini tidak ada masalah,
karena sudah disosialisasikan sebelumnya," kata Arman.
