- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
159 KK di Dua Pulau Nikmati Air Bersih Langsung ke Rumah
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Masyarakat Pulau Sarang dan Mecan Kecamatan Belakangpadang kini bisa menikmati air bersih yang tersambung langsung ke rumah. Setelah Walikota Batam, Muhammad Rudi meresmikan penggunaan Sistem Penyediaan Air Minum di Pulau Sarang, Senin (27/9).
Air yang dialirkan ke rumah warga berasal dari waduk yang dibangun Pemerintah Kota Batam di Pulau Mecan. Waduk tadah hujan ini berkapasitas 7.500 kubik. Aliran airnya bisa dimanfaatkan untuk 96 kepala keluarga (KK) di Pulau Sarang dan 63 KK di Pulau Mecan.
“Airnya disalurkan dari waduk di Pulau Mecan ke Pulau Sarang melalui pipa bawah laut sepanjang 1,4 kilometer,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam, Yumasnur.
Pipa yang digunakan adalah pipa HDPE. Pembangunan sistem penyediaan air minum di Pulau Sarang ini menghabiskan biaya sebesar Rp 4,2 miliar. Dibangun menggunakan anggaran tahun 2016. Sementara waduknya sudah dibangun lebih dahulu, yakni tiga tahun sebelumnya.
Menurutnya masyarakat sama sekali tidak dibebankan biaya untuk pemasangan instalasi air bersih ini. Mereka hanya dikenakan biaya Rp 5000 per kubik air yang digunakan. Pembayaran dilakukan ke Unit Pelaksana Teknis Air Bersih milik Dinas PU.
Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan selama ini warga kesulitan mendapatkan air bersih karena terbatasnya sumber mata air. Apalagi di pulau tak boleh ada penggalian sumur demi menghindari terjadinya penurunan tanah.
“Maka waktu itu dicarilah bagaimana solusinya supaya masyarakat pulau ini bisa menikmati air bersih juga. Cara paling mudah dan murah adalah dengan membuat penampungan air hujan, yang kemudian dialirkan ke masyarakat seperti yang diresmikan hari ini,” ujarnya.
Seorang warga mengaku bersyukur dengan adanya sambungan air bersih langsung ke rumah ini. Sehingga tak perlu lagi mengangkut air dari drum-drum. Selama ini masyarakat setempat membeli air dengan harga Rp 10-15 ribu per drum.