- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
TPID Dorong Tiap Rumah Bertanam Sayuran
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam akan mendorong pertanian kota (urban farming) di tingkat rumah tangga. Wakil Ketua Pengarah TPID Batam, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan jika tiap rumah memiliki tanaman sayuran, maka diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap pasar.
"Kita dorong urban farming. Rumah tangga di Batam sebisa mungkin memiliki polybag. Satu rumah lima polybag, tiga polybag cabai, sudah mencukupi kebutuhan dia," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau ini usai rapat TPID di Kantor Walikota Batam, Senin (28/3).
Implementasi dari program ini akan dilaksanakan melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Selain urban farming, TPID juga mendorong penerapan hidroponik untuk rumah tangga. Serta pengembangan pertanian di pulau-pulau.
"Gerakan sentuh tanah yang dicanangkan beberapa tahun lalu, sangat didukung Pemko, dan akan kita implementasikan sekarang," kata Gusti.
Program pertanian ini juga didukung oleh pihak swasta. Menurut Gusti, ada seorang pengusaha yang meminjamkan 40 hektare lahannya untuk dijadikan kawasan pertanian. Dan tim akan segera turun untuk melihat apakah lahan yang berlokasi di Tembesi tersebut layak untuk pertanian.
Saat ini, kebutuhan sayuran yang berpengaruh cukup besar bagi inflasi di Batam, sudah terpenuhi dari produksi lokal sebanyak 30 persen. Sedangkan 70 persennya masih disuplai dari luar daerah.
