- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Tim Puskesmas Awasi Jajanan Pasar Ramadhan
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Dinas Kesehatan menugaskan seluruh Puskesmas untuk cek makanan yang dijual bazar Ramadhan.
"Tiap Puskesmas turun ke tempat-tempat orang jual kue di pasar Ramadhan yang ada di wilayah kerjanya untuk lakukan pengawasan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi di Batam Centre, Kamis (1/6).
Pengecekan dilakukan terhadap makanan minuman yang dicurigai mengandung zat berbahaya. Misal warna yang terlalu mencolok tak seperti pewarna makanan umumnya.
"Yang diambil sampel yang mencurigakan. Dan Puskesmas beli itu, bukan ambil begitu saja," ujarnya.
Didi mengatakan pengecekan dilakukan langsung di lokasi. Dengan menggunakan kit yang bisa memeriksa kandungan zat rhodamin, boraks, formalin, dan methanil yellow pada makanan. Kemudian dilakukan pengecekan ulang di Dinas Kesehatan.
"Dari 17 Puskesmas, 12 punya kitnya. Untuk yang lima lagi, pengecekan dilakukan di Dinas. Sampel diambil lalu dibawa ke dinas untuk dicek," kata Didi.
Berdasarkan hasil pengawasan di awal Ramadhan, ada dua sampel minuman yang dicurigai mengandunh Rhodamin. Minuman berwarna terang ini didapat di dua pedagang yang berbeda. Saat ini sedang dilakukan pengecekan ulang terhadap sampel di Dinas Kesehatan.
"Kalau ketemu positif, kita bina. Kita beritahukan itu tidak boleh. Banyak kok pewarna makanan yang dijual, kenapa pakai pewarna tekstil seperti itu," ujarnya.
Dinas Kesehatan juga menghimbau masyarakat selaku konsumen untuk lebih jeli memilih jajanan berbuka puasa. Jika warna makanan atau minumannya terlalu mencolok, harus diwaspadai. Karena pewarna makanan biasanya lebih lembut tidak mencolok.