Taman Tuah Melayu, Perpaduan Ciri Khas Daerah dan Futuristik

By Kartika 22 Mei 2017, 11:44:05 WIBKabar Batam

Taman Tuah Melayu, Perpaduan Ciri Khas Daerah dan Futuristik

Keterangan Gambar : Kepala Disperkimtan, Herman Rozi


Media Center Batam - Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertamanan (Disperkimtam) Kota Batam akan membangun sebuah taman baru di kawasan Batam Centre. Tepatnya di lokasi pelebaran jalan dari Simpang BNI sampai ke simpang Vihara Maitreya Wira.

Ruang terbuka hijau ini akan dibangun di lahan seluas hampir 1 hektare. Taman ini rencananya diberi nama Taman Tuah Melayu.

"Tapi untuk penamaannya kita masih menunggu masukan dari Lembaga Adat Melayu," kata Kepala Disperkimtan, Herman Rozi di Batam Centre, Senin (22/5).

Tak hanya dari segi nama, fasilitas yang disiapkan juga akan menggambarkan nuansa daerah. Seperti bangku taman yang menggunakan motif khas melayu. Ada empat motif yang diadopsi yakni pucuk rebung, tampuk manggis, buih selasih, dan itik sekawan.

Nuansa melayu yang paling utama adalah tugu tunjuk langit. Tunjuk langit ini biasa terlihat pada bagian depan atap rumah masyarakat melayu Kepulauan Riau (Kepri). Tugu setinggi 20 meter tersebut akan dihiasi permainan cahaya warna warni memperindahnya.

Kekhasan lainnya akan tampak pada ruang pengelola. Atap bangunan ini akan dibangun menyerupai Gonggong, hewan laut spesifik Kepri yang jadi kuliner khas setempat.

"Kita juga akan buat yang futuristik. Kita buat struktur berbentuk intan," kata Herman.

Kenapa intan? Ini menggambarkan Batam yang istimewa, memiliki nilai jual tinggi seperti intan. Meski bangunan futuristik, nama yang diberikan tetap ada sisi melayunya yaitu Intan Sri Madani.

Herman mengatakan taman yang dibangun bersifat taman aktif. Artinya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai aktivitas. Hal ini sesuai dengan amanat Walikota Batam, Muhammad Rudi yang meminta ruang terbuka hijau berfungsi sebagai hutan kota sekaligus tempat interaksi masyarakat.

Taman Tuah Madani ini akan dilengkapi fasilitas jogging track sekaligus jalan selebar dua meter pada bagian tengah taman. Kemudian juga arena bermain anak, sarana olahraga, dan sebagainya.

Masyarakat yang ingin berkunjung bisa memarkirkan kendaraannya di kawasan rumah toko samping taman. Sehingga tidak akan mengganggu arus lalu lintas di wilayah tersebut.

"Saat ini sudah lelang pengawas. Sudah mau masuk lelang fisik. Anggarannya sekitar Rp 4 miliar. Target kita November selesai," ujarnya.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment