- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Taman Tuah Melayu, Perpaduan Ciri Khas Daerah dan Futuristik
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertamanan (Disperkimtam) Kota Batam akan membangun sebuah taman baru di kawasan Batam Centre. Tepatnya di lokasi pelebaran jalan dari Simpang BNI sampai ke simpang Vihara Maitreya Wira.
Ruang terbuka hijau ini akan dibangun di lahan seluas hampir 1 hektare. Taman ini rencananya diberi nama Taman Tuah Melayu.
"Tapi untuk penamaannya kita masih menunggu masukan dari Lembaga Adat Melayu," kata Kepala Disperkimtan, Herman Rozi di Batam Centre, Senin (22/5).
Tak hanya dari segi nama, fasilitas yang disiapkan juga akan menggambarkan nuansa daerah. Seperti bangku taman yang menggunakan motif khas melayu. Ada empat motif yang diadopsi yakni pucuk rebung, tampuk manggis, buih selasih, dan itik sekawan.
Nuansa melayu yang paling utama adalah tugu tunjuk langit. Tunjuk langit ini biasa terlihat pada bagian depan atap rumah masyarakat melayu Kepulauan Riau (Kepri). Tugu setinggi 20 meter tersebut akan dihiasi permainan cahaya warna warni memperindahnya.
Kekhasan lainnya akan tampak pada ruang pengelola. Atap bangunan ini akan dibangun menyerupai Gonggong, hewan laut spesifik Kepri yang jadi kuliner khas setempat.
"Kita juga akan buat yang futuristik. Kita buat struktur berbentuk intan," kata Herman.
Kenapa intan? Ini menggambarkan Batam yang istimewa, memiliki nilai jual tinggi seperti intan. Meski bangunan futuristik, nama yang diberikan tetap ada sisi melayunya yaitu Intan Sri Madani.
Herman mengatakan taman yang dibangun bersifat taman aktif. Artinya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai aktivitas. Hal ini sesuai dengan amanat Walikota Batam, Muhammad Rudi yang meminta ruang terbuka hijau berfungsi sebagai hutan kota sekaligus tempat interaksi masyarakat.
Taman Tuah Madani ini akan dilengkapi fasilitas jogging track sekaligus jalan selebar dua meter pada bagian tengah taman. Kemudian juga arena bermain anak, sarana olahraga, dan sebagainya.
Masyarakat yang ingin berkunjung bisa memarkirkan kendaraannya di kawasan rumah toko samping taman. Sehingga tidak akan mengganggu arus lalu lintas di wilayah tersebut.
"Saat ini sudah lelang pengawas. Sudah mau masuk lelang fisik. Anggarannya sekitar Rp 4 miliar. Target kita November selesai," ujarnya.
![Iklan Bawah Detail Berita](foto_iklantengah/45149ppid.jpg)