- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Tahun Ini BPS Kembali Lakukan Survei Biaya Hidup di Batam
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Tahun 2017 ini Badan Pusat Statistik akan kembali melakukan survei biaya hidup. Kepala BPS Batam, Rahyudin mengatakan survei ini dilaksanakan lima tahun sekali, dan telah dimulai sejak 2002.
"Terakhir 2012. Akhir November 2017 ini akan kita laksanakan lagi survei," kata Rahyudin dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Batam di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau di Batam Centre, beberapa waktu lalu.
Survei akan dilaksanakan di pasar Jodoh, Batuaji, dan Sagulung. Pertimbangan pemilihan lokasi yakni kondisi pasar harus ramai. Kemudian pedagangnya pun harus tetap karena penilaian berkesinambungan.
Menurutnya ada 319 komoditas yang mewakili dari seluruh kebutuhan hidup masyarakat. Komoditas ini yang akan ditanyakan harganya setiap saat. Ada yang disurvei mingguan seperti harga cabai, dua mingguan, bulanan seperti biaya pendidikan atau SPP, hingga tiket pesawat.
"Karena berjalannya waktu, konsumsi masyarakat juga berubah, maka harus kita update," kata dia.
Data BPS ini dijadikan bahan dalam penghitungan inflasi oleh TPID. Adapun target inflasi Kota Batam tahun 2017 ini masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni 4 plus minus 1 persen. Dan ditargetkan turun ke angka 3,5 plus minus 1 persen di tahun 2018 mendatang.