- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Selama Agustus, Pasar Murah TPID Keliling Kecamatan
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan kembali menggelar pasar murah. Distributor besar pemasok sembako di Batam akan turun ke kecamatan-kecamatan guna jajakan dagangannya ke masyarakat.
"1 Agustus kita kembali keliling di sembilan kecamatan mainland (pulau utama), bergiliran. Sejauh ini distributor beri respon positif," kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad di Batam Centre, beberapa waktu lalu.
Pasar murah ini bertujuan agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga distributor. Artinya harga akan lebih murah dari pasar karena jalur distribusi yang diperpendek.
"Ini murni harga pihak pertama yang kita yakin tetap lebih murah. Dan pasar murah ini lebih terbuka. Bebas beli," kata dia.
Komoditas yang dijual antara lain beras, gula, minyak goreng. Segmen yang ingin digarap pemerintah melalui kegiatan ini adalah masyarakat kelas bawah yang tidak tersentuh program pengentasan kemiskinan.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin mengatakan pasar murah ini akan digelar selama sebulan, hingga 31 Agustus. Namun memang tidak memungkinkan digelar di kecamatan hinterland (pulau penyangga) karena biaya transportasi cukup besar.
"Untuk Bulang, Galang (kecamatan hinterland), perlu digalakkan RPK, rumah pangan kita. Bulog targetkan tiap RW ada RPK," kata Jefridin.
RPK merupakan perpanjangan tangan Bulog, guna mempermudah akses masyarakat mendapatkan bahan pangan. Penjualan bahan pangan di RPK, diatur dengan adanya batas Harga Eceran Tertinggi (HET). Artinya RPK tidak bisa menjual di atas HET, tapi boleh lebih rendah.
"Yang pasok langsung Bulog. Ini untuk bantu masyarakat dapatkan sembako. Ada 11 jenis bahan pokok yang akan didrop ke RPK, seperti beras, gula," ujarnya.