REI Serahkan 600 Hektare Lahan Fasum Fasos ke Pemerintah

By Kartika 19 Apr 2016, 15:34:34 WIBKabar Batam

REI Serahkan 600 Hektare Lahan Fasum Fasos ke Pemerintah

Keterangan Gambar : Walikota Batam, Muhammad Rudi



Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam akan minta pengembang menyerahkan lahan untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial di awal pembangunan. Hal ini bertujuan agar pemanfaatan lahan fasum fasos bisa diatur untuk pembangunan rumah susun sederhana milik.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan pemerintah ingin membangun rusunami yang bisa ditempati warga rumah bermasalah. Rencana ini sebagai salah satu upaya pemerintah menyelesaikan masalah rumah liar di Batam.

"Saya punya niat, dalam Undang-undang dan Perda ada aturan 60-40. 40 (persen lahan) bisa untuk bangun rusunami untuk memindahkan warga di ruli," kata Rudi kepada pengembang beberapa waktu lalu.

Selain itu, pengambilalihan fasum fasos ini juga untuk membangun sarana prasarana umum seperti jalan dan drainase. Tujuannya adalah mengurangi potensi banjir di perumahan warga.

"Kalau bapak ibu punya tanah di bagian bawah berkorbanlah jiwa raga, sisakan tanah untuk drainase. Kami tak punya lahan. Kalau ini tidak kami ambil, kami tak bisa bangun drainase," ujarnya.

Ketua REI Khusus Batam, Djaja Roeslim mengatakan saat ini ada sekitar 600 hektare lahan fasus fasos yang sedang proses penyerahan kepada pemerintah. Tapi sebagian besar lahan tersebut sudah dibangun prasarana, sarana, dan utilitas (PSU). Seperti jalan, saluran air, yaman, tempat ibadah, sarana pendidikan, lapangan olahraga, serta fasilitas lainnya.

"Ada 150-an proyek dengan total lahan 1500-2000 hektare yang menyerahkan PSU ke pemerintah kota. Saat ini sedang dalam proses penyerahan. Pemko sedang memverifikasinya," kata Djaja.

Sedangkan terkait permintaan lahan untuk membangun rusun, menurut Djaja tidak bisa dilakukan di perumahan yang sudah terbentuk. REI akan coba mencarikan lahan dari pengembang yang baru akan membangun perumahan.

"Kalau komplek yang sudah jadi, fasos sudah terbangun, tak bisa lagi. Kita akan cari di daerah yang belum dibangun. Yang diduduki ruli dan sebagainya, akan kita tata sedemikian rupa. Nanti kita cari dulu, di daerah kota pun masih ada," kata Djaja.


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment