- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Pulau Terong Jadi Desa Vokasi
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pulau Terong Kecamatan Belakangpadang Kota Batam akan ditetapkan sebagai desa vokasi. Desa vokasi merupakan bagian dari program Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
"Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di desa vokasi ini. Seperti penyuluhan, pelatihan keterampilan, pendidikan bagi perempuan, pelatihan buat kue. Ini sebagai tindaklanjut GP3M. Pencanangannya nanti dipersiapkan dulu," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin usai pencanangan GP3M Kota Batam di Golden Prawn, Bengkong, Rabu (14/12).
Batam menjadi satu dari 20 kota yang melaksanakan pencanangan GP3M di tahun 2016. Kasubdit Pendidikan Kesetaraan dan Pendidikan Berkelanjutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kastum mengatakan pencanangan secara nasional dilaksanakan Presiden di Jepara.
"Belum seluruhnya. Tahun ini 20 kabupaten/kota. Batam yang terakhir, di penghujung tahun. Ada tiga pertimbangan dalam penentuan lokasi pencanangan yaitu di lokasi tersebut terdapat perempuan marjinal, angka putus sekolah tinggi, dan menjadi pemasok tenaga kerja wanita tinggi yang akhirnya berdampak pada trafficking atau penjualan manusia. Batam pertimbangannya adalah lokasi dengan pemasok TKI tinggi yang akhirnya berdampak pada tindak kejahatan terhadap perempuan," terang Kastum.
Menurutnya GP3M merupakan program terobosan dari Kemdikbud, selain Gerakan Indonesia Membaca. GP3M bertujuan untuk membantu kaum perempuan khususnya yang tergolong marjinal. Karena sampai saat ini 60 persen penduduk marjinal disandang kaum perempuan. Dengan pencanangan ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen pemangku kepentingan dalam pemberdayaan perempuan marjinal.
"GP3M merupakan payung dari beberapa kegiatan. Di dalamnya terdapat sejumlah program. Antara lain program pendidikan kecakapan hidup bagi perempuan, program desa vokasi, apresiasi pegiat perempuan, dan program keaksaraan," ujarnya.