Proyek Palapa Ring Selesai, Diharapkan Muncul Startup Baru di Desa-Desa

Berita Populer

• Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
• Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
• Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
• Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
• Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS

Berita Terkait

• Dinsos Batam Bantu Keluarga Penyandang Disabilitas Perkuat Usaha 0
• Amsakar : Infrastruktur Berkontribusi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat0
• Nasabah Bank Sampah Akan Dapat Pelatihan Recycle0
• 52 Warga Terima Bantuan Stimulan Rumah Swadaya0
• Demi Pariwisata, Warga Pulau Abang Minta Listrik Menyala Lebih Lama0

Media Center Batam – Proyek Palapa Ring yang dibangun pemerintah pusat di Provinsi Kepri akan dirasakan dampaknya dalam tiga tahun mendatang. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepri, Guntur Sakti mengharapkan nanti akan ada startup baru di desa-desa. 

Menurutnya, dengan tersambungya proyek palapa ring, Batam, Natuna, Anambas maka jaringan internet akan mudah diakses. Fiber Optik yang kini tengah dalam konstruksi direncanakan selesai pada 2018.

“Kalau itu (Palapa Ring) selesai, maka kita mengharapkan nanti akan ada startup-startup atau pengusaha-pengusaha baru di desa. Di Pulau-pulau,” ujar Guntur, Rabu (16/11).

Katanya, Selain Batam, beberapa pulau yang akan dilewati itu antara lain, Benan, Ranai dan Tarempa. Semua terkoneksi karena tersambung dengan Pulau Kalimantan hingga ke Indonesia bagian timur. 

Salah satu persoalan Kepri dengan luas 96 persen lautan memang  terletak pada jaringan komunikasi. Teknologi informasi belum seluruh menyentuh lapisan masyarakat karena terkendala infrastruktur. 

Palapa Ring ini tentu memberi jawaban bagi masyarakat Kepri. Adanya jaringan internet dengan kapasitas yang bisa mencapai 4G bukan tidak mustahil, masyarakat desa bisa membangun usaha melalui dunia digital.

“Kalau Pak Jokowi sedang membangun tol laut. Kita juga mau membangun tol informasi. Karena ini salah satu ciri daerah smart city. Di Kepri memang terjadi kesenjangan digital. Kesenjangan informasi,” ujarnya.

Katanya, jangankan antar kabupaten, di kota besar saja seperti Batam berbeda di setiap kecamatan. Ada daerah yang sudah dilalui fiber optik dan ada yang belum. Jaringan setiap daerah juga berbeda.