- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Demi Pariwisata, Warga Pulau Abang Minta Listrik Menyala Lebih Lama
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Masyarakat Pulau Abang Kecamatan Galang berharap aliran listrik dapat menyala lebih lama. Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pulau Abang, Rahmat dalam kunjungan Walikota dan Wakil Walikota Batam, Jumat (11/11) lalu.
"PLN hanya nyala tujuh jam, dari jam lima sore sampai jam 12 malam (17.00-24.00). Dari jam 12 sampai pagi, gelap," kata Rahmat.
Menurutnya banyak pengunjung Pulau Abang yang ingin menginap di kawasan wisata bahari tersebut tapi membatalkan niatnya akibat listrik hanya sampai tengah malam.
"Kalau boleh, listriknya bisa menyala sampai pagi," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Walikota Batam, Muhammad Rudi berjanji akan melakukan komunikasi dengan PT PLN (Persero) cabang Tanjungpinang. Karena listrik yang mengalir di wilayah kepulauan berasal dari PLN Tanjungpinang. Tak seperti listrik di pulau utama, Pulau Batam, yang dipasok oleh PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (anak perusahaan PT PLN Persero).
"Listrik di sini dari PLN Tanjungpinang. Tapi nanti akan saya sampaikan. Setidaknya bisa 12 jam la ya," kata Rudi.
Selain masalah listrik, warga juga meminta perhatian pemerintah terkait infrastruktur pelabuhan atau dermaga. Pelabuhan yang ada saat ini dinilai tidak layak untuk kegiatan pariwisata. Karena pengunjung akan sulit naik dan turun kapal ketika air sedang surut.
"Kami usulkan ada ponton untuk penumpang turun naik," kata Rahmat.
Terkait hal ini, Walikota Batam, Muhammad Rudi langsung perintahkan dinas terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan untuk mencatat permintaan warga tersebut.