Petugas UPT Jemput Pembayaran Dana Bergulir ke Pulau

By Kartika 17 Apr 2017, 12:03:26 WIBKabar Batam

Petugas UPT Jemput Pembayaran Dana Bergulir ke Pulau

Keterangan Gambar : Kepala UPT Dana Bergulir, Padlinsono


Media Center Batam - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dana Bergulir Kota Batam siapkan dua petugas khusus untuk memungut pembayaran di pulau penyangga atau hinterland.

"Tahun ini kita jemput bola untuk pembayaran khususnya di pulau-pulau. Tapi mungkin jadwalnya disamakan di satu pulau itu," kata Kepala UPT Dana Bergulir, Padlinsono dalam kegiatan diseminasi informasi di Batu Gajah Kampung Bugis, Kelurahan Sekanak Raya, Kecamatan Belakangpadang, Minggu (16/4).

Hal ini disampaikan Padlinsono menjawab pertanyaan tokoh masyarakat setempat, Amri Bedu. Amri pada kesempatan diskusi bertanya apakah masyarakat bisa membayar cicilan dana bergulir ini di Kantor Pos. Karena jika harus menyeberang ke Batam Centre setiap bulan, masyarakat berat di biaya transportasi.

Menurut Padlinsono tim penagihan ini sebelumnya sudah berjalan di beberapa pulau, seperti Pulau Terong, Pulau Kasu, Pulau Temoyong, Pulau Abang. Tapi untuk Pulau Belakangpadang baru akan dimulai tahun ini karena UPT Dana Bergulir yang pindah kantor dari kawasan Sekupang ke Batam Kota. Dulu masyarakat Belakangpadang bisa langsung ke Kantor UPT karena cukup dekat dari Belakangpadang.

Padlinsono mengatakan pembayaran dana bergulir ini lebih fleksibel. Tanggalnya tidak ditentukan khusus sesuai tanggal peminjaman. Tapi disamaratakan paling lambat akhir bulan di bulan yang sama.

"Misal pinjam tanggal 2 Februari. Pembayaran di Bulan Maret bisa di tanggal 30," terangnya.

Tahun 2017 ini, rencananya Rp 8-9 miliar dana bergulir yang akan dikucurkan di Kota Batam. Sebanyak Rp 3 miliar berasal dari APBD Kota Batam. Sedangkan selebihnya dari hasil perguliran dana.

"2016 lalu kami kucurkan Rp 8,83 miliar. Tapi Belakangpadang ini masih kecil. Kami tunggu Bapak Ibu," kata dia.

Ia mengatakan serapan dana bergulir di tiga kecamatan hinterland masih rendah. Tak hanya Belakangpadang tapi juga Bulang dan Galang. Dana bergulir yang sampai ke hinterland, menurutnya, tak sampai 20 persen. Meski selama ini pihaknya selalu melakukan sosialisasi melalui kelurahan.

Adapun besaran dana bergulir yang bisa masyarakat dapatkan adalah sampai dengan Rp 100 juta untuk pelaku usaha mikro kecil menengah perorangan. Dan maksimal Rp 300 juta untuk kelembagaan koperasi.

"Yang penting ada usaha. Dan dibuktikan dengan surat keterangan dari kantor lurah setempat. Besaran jasanya 6 persen per tahun, dengan jangka waktu 1-3 tahun. Singkat karena memang mau digulirkan kembali ke masyarakat," kata dia.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment