- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Media Diharapkan Menjadi Penyeimbang Berita Hoax
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Keberadaan media arus utama (mainstream) dibutuhkan untuk imbangi berita hoax. Hal ini disampaikan Pimpinan Redaksi infopublik.id, Ahmed Kurnia dalam Forum Media Tingkat Kota Batam di Kantor Walikota Batam, Selasa (21/3).
"Ketika ada berita tentang rencana demo besar, pihak Singapura melalui Konjen mengeluarkan surat edaran untuk warganya. Mereka juga mengimbau warganya untuk memantau media lokal," kata Ahmed.
Menurutnya untuk imbangi berita hoax, media perlu mengaktivasi sosial media. Karena saat ini, jarang sekali masyarakat yang sengaja membuka portal berita tertentu untuk membaca berita. Masyarakat lebih sering membaca berita setelah melihat di sosial media.
"Aktivasi sosmed penting untuk mengimbangi berita hoax tadi. Buatkan link-nya ke sosmed," kata dia.
Berdasarkan hasil rapat, ada tiga isu besar bahan informasi hoax yang banyak beredar belakangan ini. Pertama isu anti etnis dan negara Tionghoa. Kedua isu pembungkaman islam. Dan ketiga, isu bangkitnya komunis.
"Kita sebagai media mainstream jangan terpancing, terbawa isu itu. Jangan jadi bagian penyebaran hoax itu, justru harus jadi referensi informasi yang benar," ujarnya.
Asisten Pemerintahan Setdako Batam, Syuzairi mengatakan media merupakan ujung tombak untuk komunikasikan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Meski begitu semua tetap harus menghormati tugas dan fungsi masing-masing. Sehingga pemerintah tidak bisa memaksakan media untuk tidak membuat berita-berita tertentu.
"Karena media juga punya hak untuk sebarkan informasi seluas-luasnya. Dalam konteks negara demokrasi berideologi Pancasila kita harus punya batas tertentu. Karena itulah pemerintah berharap kerjasama media untuk sama-sama kontrol pemberitaan sehingga tidak meresahkan masyarakat," ujarnya mewakili Walikota Batam saat pembukaan Forum Media.
Ketua Panitia Forum Media, Yulidasril mengatakan Forum Media ini bertujuan untuk menyamakan persepsi media dalam melaksanakan kegiatan anti hoax. Dan media diharapkan dapat mendukung pembangunan di Batam melalui pemberitaan.
Selain menghadirkan Pimred infopublik.id, Forum Media ini juga menghadirkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau, Ramon Damora sebagai pembicara.