- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
16 Perusahaan Tertarik Kelola TPA Punggur
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Sebanyak 16 perusahaan tawarkan teknologi pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telagapunggur Batam. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Dendi Purnomo mengatakan kesemuanya merupakan perusahaan asing.
"Ada perusahaan Kanada, Jepang, Korea Selatan, China, Singapura, Malaysia. Beberapa dari mereka juga telah memaparkan teknologi yang digunakan," kata Dendi, Senin (20/3).
Menurut Dendi, Pemerintah Kota Batam mengajukan tiga persyaratan untuk perusahaan yang akan kelola TPA Telagapunggur nantinya. Kriteria yang harus dipenuhi yaitu teknologi Refused Derified Fuel, pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak. Kedua, incenerator yakni teknologi yang mengolah sampah menjadi uap dan listrik. Dan terakhir, gasifikasi.
"Perusahaan yang bisa penuhi teknologi seperti ini yang yang akan kami terima," kata dia.
Dendi mengatakan saat ini Pemko bersama DPRD Batam tengah mematangkan peraturan daerah tentang penerapan teknologi pengolahan sampah. Ia berharap Perda sudah disetujui pada semester pertama tahun ini.
Apabila Perda disetujui, kata Dendi, tidak butuh waktu lama bagi Pemko untuk mengundang semua perusahaan yang tawarkan kerjasama tadi. Mereka akan diminta presentasikan teknologi yang dimiliki untuk penerapan di Batam.
"Kami berharap dalam waktu dua atau tiga tahun lagi Batam sudah terapkan teknologi pengolahan sampah menjadi energi," ujarnya.