- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Masyarakat Baloi Permai Ingin Jalan Secantik Nagoya
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Masyarakat Baloi Permai berharap jalan di wilayah kelurahan tersebut diperbaiki. Tokoh Kelurahan Baloi Permai, Laylan mengatakan masyarakat berharap pembangunan infrastruktur juga menyentuh daerah di Kecamatan Batam Kota ini.
"Kalau jalan Nagoya sudah cantik, jalan Baloi Permai kapan lagi," ujarnya dalam acara Halal Bihalal Kecamatan Batam Kota di lapangan SMPN 43 Batam, Selasa (11/7) malam.
Walikota Batam, Muhammad Rudi minta masyarakat untuk tidak cemburu dengan pelebaran jalan di Nagoya. Pasalnya pelebaran dan penataan jalan di Nagoya ini bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Kota Batam.
"Semakin banyak orang datang ke Batam, Bapak Ibu juga yang menikmati," ujarnya.
Rudi mengatakan Pemerintah Kota Batam tengah berupaya mengembangkan pariwisata di tengah lesunya sektor industri. Berbagai hal dilakukan, di antaranya penataan jalan di kawasan Jodoh-Nagoya.
Pemerintah juga berharap dukungan dari masyarakat khususnya pelaku usaha pariwisata. Misalnya pedagang makanan harus menjaga kualitas dagangannya.
"Habis tahun ini harus kita lakukan sertifikasi terhadap penjual makanan. Karena ini yang sering diprotes pendatang ke saya. Jadi saya minta sampai Desember ini sudah ada sertifikasi kelayakan rumah makan di Kota Batam," ujarnya.
Setelah sertifikasi, wisatawan bisa mengetahui kualitas kebersihan dari tiap rumah makan. Misal nilai A untuk rumah makan yang bersih semuanya. Nilai B, tidak terlalu bersih. Dan C kotor sama sekali.
"Kalau C, Bapak Ibu tak usah makan di situ lagi," kata dia.
Meski ada penilaian, Pemerintah Kota Batam tidak bisa menindak rumah makan yang nilainya C. Tapi penilaian ini bisa menjadi acuan masyarakat dan pengunjung dalam memilih tempat makan.
"Ini supaya bapak ibu sadar. Kalau tak ada yang datang tentu mau berubah. Saya hanya ingin mendidik bapak ibu sekalian menuju kebersihan. Karena untuk pariwisata, semua harus kita penuhi. Kalau hanya andalkan dari daerah tak bisa, Batam perbatasan, harus menarik dari Singapura Malaysia," kata Rudi.
Ia mengajak masyarakat untuk sama-sama berubah. Sehingga dalam lima tahun ke depan, Batam bisa menjadi daerah tingkat II terbaik di Indonesia.