- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Full Day School Tidak Bisa Diterapkan di Batam
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Wacana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberlakukan Full Day School ternyata tidak bisa diterapkan di tingkat daerah, khususnya Batam. Adanya dua shift pelaksanaan proses belajar mengajar salah satu hal utama yang mengganjal.
“Di Batam tidak bisa. Kita kan ada dua shift. Bagaimana mau full,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin, usai hearing bersama Komisi IV DPRD Batam, Rabu (10/8).
Katanya, dua waktu mengajar pagi dan sore memang dimanfaatkan di beberapa sekolah negeri. Ini untuk menyerap tingginya usia sekolah di Batam yang setiap tahunya terus meningkat.
“Selagi double shift tidak mungkin dilakukan,” tegasnya lagi.
Namun demikian, ada beberapa sekolah yang aktifitasnya memang sudah sampai sore hari. Ia mencontohkan di SMK Negeri 1 Batam. Saat ia menjadi kepala sekolah, selalu pulang jam 18.00 Wib. Hal itu terjadi hingga saat ini.
Pasalnya, siswa yang diwajibkan masuk pukul 07.15 Wib dan selesai pukul 14.00 Wib, akan dilanjutkan dengan praktikum di sekolah. Maka tidak heran, pulang sore.
Seperti diktehui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas sistem full day school untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta. Alasannya agar anak tidak sendiri ketika orangtua mereka masih bekerja.
"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari kerja,"ujarnya.
Menurut dia, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah sampai dijemput orangtuanya seusai jam kerja.