- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
FGD, PWI : Kepri Menuju Poros Maritim Dunia
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan luas wilayah 96 persen lautan bukan tidak mustahil menjadi poros maritim dunia. Nawacita presiden RI tentang adanya tol laut tentu diharapkan sebagai peluang bagi daerah ini.
Chairman Riau Pos Group Rida K Liamsi mengatakan, menjadikan Indonesia sebagai salah satu poros maritim dunia adalah keputusan visioner dan strategis. Dan salah satu poros maritime Indonesia adalah Provinsi Kepri.
“Potensi kelautan yang melimpah, ada tambang. Kepri memiliki Batam, sebuah kawasan ekonomi yang sudah berkembang pesat. Punya industri kemaritiman,”ujar Rida, dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang peluang Kepri menjadi poros maritim dunia, yang digagas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri dan BEM Politeknik Negeri Batam, Kamis (8/9).
Selain itu, lanjut Rida, Kepri sudah menciptakan pusat-pusat petumbuhan ekonomi berbasis maritim, seperti Natuna, Tanjungpinang, karimun, Siantan hingga Batam. Kebijakan Pemprov Kepri tentang konektifitas antar pulau juga sudah terjawab dengan adanya Kapal Roro.
Namun demikian, Rida berharap pemerintah saat ini juga harus gesit memperjuangkan Kepri ditataran pusat agar benar-benar menjadi poros maritim Indonesia. Jangan sampai disabet dari daerah lain.
“Saat ini pemerintah pusat menggelontorkan dana triliunan membangun pelabuhan. Tapi, sayangnya tak satupun berada di Kepri, entah itu di Karimun, Bintan atau dimana saja,”ujarnya.
Gubernur Kepri Nurdin Basirun yang hadir sebagai pembicara mengatakan, segala sesuatu butuh proses. Kepri memang memiliki keunggulan dibidang kelautan. Pihaknya juga merancang, bagaimana pelabuhan di Kepri saat ini sangat representatif hingga kapal internasional bisa labuh sandar di Kepri.
“20 persen saja kapal yang ada di Singapura berlabuh di Kepri ini sangat luar biasa pemasukannya,”ujarnya.
FGD tersebut juga menghadirkan Rektor Universitas Maritim Raja Ali haji (Umrah) Prof. DR. Syafsir Akhlus, Deputi Bidang Koordinator Infrastruktur Kemenko Kemaritiman.