Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Ekonomi Kepri 2015 Tumbuh 6,02 Persen Turun Dari Tahun Sebelumnya
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Ekonomi Kepri tumbuh 6,02% (yoy), melambat dibanding pertumbuhan 2014 sebesar 6,62% (yoy). Perlambatan ekonomi terutama dipengaruhi pelemahan kinerja investasi sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan domestik.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, meskipun mencatatkan perlambatan, pertumbuhan Kepri tersebut merupakan yang tertinggi dibanding provinsi lainnya di regional Sumatera.
"Juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 4,79% (yoy),"ujar Gusti kepada wartawan saat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan IV, Selasa (16/2).
Dari sisi permintaan, perlambatan ekonomi terutama dipengaruhi pelemahan investasi. Pertumbuhan investasi sebesar 3,25% (yoy), melambat dibanding pertumbuhan 2014 sebesar 5,79% (yoy).
Perlambatan investasi tidak terlepas dari kondisi ekonomi yang masih diliputi ketidakpastian, sehingga menahan investor untuk melakukan ekspansi. Selain itu, belanja modal pemerintah pada 2015 sebesar Rp1.661 miliar, menurun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp2.536 miliar, juga menjadi faktor pendorong perlambatan investasi 2015.
Adapun komponen permintaan lainnya yaitu konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, dan ekspor tercatat menguat, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 7,09% (yoy), 3,25% (yoy) dan 20,13% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan 2014 sebesar masing-masing 6,87% (yoy), 3,16% (yoy), dan 11,95% (yoy).
"Dari sisi lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan terutama dicatatkan dua sektor ekonomi utama Kepri yaitu sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi. Kedua sektor tersebut tumbuh 5,82% (yoy) dan 3,53% (yoy), melambat dibanding pertumbuhan 2014 sebesar 7,03% (yoy) dan 9,04% (yoy),"katanya.
Perlambatan sektor industri pengolahan dipengaruhi tingkat permintaan global yang cenderung masih lemah. Adapun perlambatan sektor konstruksi sejalan dengan pelemahan investasi dan penurunan realisasi belanja modal pemerintah.
Di sisi lain, tingkat konsumsi masyarakat yang tetap kuat pada 2015 mampu mendorong penguatan sektor perdagangan besar dan eceran, yang tumbuh 12,67% (yoy), menguat dibanding tahun sebelumnya sebesar 10,62% (yoy).
![Iklan Bawah Detail Berita](foto_iklantengah/45149ppid.jpg)
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments