Ekonomi Kepri 2015 Tumbuh 6,02 Persen Turun Dari Tahun Sebelumnya

By Taslimahudin 16 Feb 2016, 15:58:07 WIBKabar Media Center

Ekonomi Kepri 2015 Tumbuh 6,02 Persen Turun Dari Tahun Sebelumnya

Keterangan Gambar : Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra (FOTO NET)


Media Center Batam - Ekonomi Kepri tumbuh 6,02% (yoy), melambat dibanding pertumbuhan 2014 sebesar 6,62% (yoy). Perlambatan ekonomi terutama dipengaruhi pelemahan kinerja investasi sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan domestik. 

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, meskipun mencatatkan perlambatan, pertumbuhan Kepri tersebut merupakan yang tertinggi dibanding provinsi lainnya di regional Sumatera.

"Juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 4,79% (yoy),"ujar Gusti kepada wartawan saat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan IV, Selasa (16/2). 

Dari sisi permintaan, perlambatan ekonomi terutama dipengaruhi pelemahan investasi. Pertumbuhan investasi sebesar 3,25% (yoy), melambat dibanding pertumbuhan 2014 sebesar 5,79% (yoy). 

Perlambatan investasi tidak terlepas dari kondisi ekonomi yang masih diliputi ketidakpastian, sehingga menahan investor untuk melakukan ekspansi. Selain itu, belanja modal pemerintah pada 2015 sebesar Rp1.661 miliar, menurun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp2.536 miliar, juga menjadi faktor pendorong perlambatan investasi 2015. 

Adapun komponen permintaan lainnya yaitu konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, dan ekspor tercatat menguat, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 7,09% (yoy), 3,25% (yoy) dan 20,13% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan 2014 sebesar masing-masing 6,87% (yoy), 3,16% (yoy), dan 11,95% (yoy). 

"Dari sisi lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan terutama dicatatkan dua sektor ekonomi utama Kepri yaitu sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi. Kedua sektor tersebut tumbuh 5,82% (yoy) dan 3,53% (yoy), melambat dibanding pertumbuhan 2014 sebesar 7,03% (yoy) dan 9,04% (yoy),"katanya. 

Perlambatan sektor industri pengolahan dipengaruhi tingkat permintaan global yang cenderung masih lemah. Adapun perlambatan sektor konstruksi sejalan dengan pelemahan investasi dan penurunan realisasi belanja modal pemerintah. 

Di sisi lain, tingkat konsumsi masyarakat yang tetap kuat pada 2015 mampu mendorong penguatan sektor perdagangan besar dan eceran, yang tumbuh 12,67% (yoy), menguat dibanding tahun sebelumnya sebesar 10,62% (yoy).


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment