Dengan KLIK, BP Batam Targetkan Peningkatan Investasi Asing 100 Persen

By Kartika 03 Feb 2017, 15:47:41 WIBKabar Batam

Dengan KLIK, BP Batam Targetkan Peningkatan Investasi Asing 100 Persen

Keterangan Gambar : Dari kanan ke kiri Kepala BP Batam Hatanto Reksodiputro (Baju Batik), Kapolda Kepri Brigjend Sambudi gusdian, Kepala BKPM Thomas Lembong, Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Walikota Batam Muhammad Rudi, Bupati Bintan Apri Sujadi saat peluncuran KLIK Batam Bintan di kawasan industri Batamindo, Batam, Jumat (3/2)


Media Center Batam - Program Kemudahan Layanan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) diharapkan dapat meningkatkan realisasi investasi asing hingga 100 persen. Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Hatanto Reksodipoetro mengatakan tanpa KLIK realisasi investasi penanaman modal asing pada 2016 mencapai 471 juta dolar Amerika.

"Realisasi investasi PMA pada 2016 sebesar 471 juta dolar dari 71 proyek. Tahun 2015, 321 juta dolar dengan jumlah proyek 63. Itu tanpa KLIK dan i23j (izin investasi 3 jam). Sebelum KLIK, i23j sudah ada enam perusahaan, tiga di antaranya sedang menunggu KLIK. Dengan KLIK harapannya bisa dua kali lipat, 100 persen kenaikan," kata Hatanto usai peluncuran KLIK Batam Bintan di kawasan industri Batamindo, Batam, Jumat (3/2).

Menurut dia, fasilitas seperti ini dibutuhkan untuk menarik perhatian calon investor. Melalui fasilitas ini diharapkan ada peningkatan ease of doing business (EODB) atau kemudahan berusaha di Batam.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Thomas Trikasih Lembong mengatakan EODB ini memang menjadi perhatian khusus dari pemerintah. Investor biasanya pertama kali melihat indeks-indeks seperti ini.

"Indeks EODB itu ada 10 komponen. Dan itu musti dikerjakan satu per satu, tidak ada jalan pintas. Yang penting konsisten. Berkelanjutan itu yang penting," kata Thomas.

Kemudahan dalam layanan investasi ini diimplementasikan di empat kawasan industri Batam dan satu di Bintan. Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun mengatakan program dari pemerintah ini diharapkan dapat mendorong investasi di Kepri lebih berdaya saing.

"Kami mendengar dari Pak Presiden, sulitnya investasi di Indonesia ini karena banyaknya izin. Satu usaha memerlukan dokumen sampai dua koper. Misal mau bangun hotel izin VIP-nya beda, kolamnya lain, sekuritinya lain," kata dia.

Nurdin mengatakan ada satu wilayah lagi di Provinsi Kepri yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena investasinya sudah cukup banyak. Daerah yang dimaksud yaitu Kabupaten Karimun.

"Ada sembilan pulau yang saya ajukan jadi Kawasan Ekonomi Khusus. Sedang proses. Supaya pembangunannya merata. Sesuai program Pak Presiden, dimulai dari desa," ujarnya.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment