Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Deklarasi Komitmen Guru Sebagai Penyemai Kerukunan
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menandatangani deklarasi dalam pembukaan Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) V PGRI, Jumat (2/2). Ketua PGRI Batam, Rustam Efendi diberi kesempatan untuk membacakan isi deklarasi.
Bunyinya yaitu PGRI, IGTKI, para pimpinan Perguruan Tinggi PGRI, PAUD dan persekolahan PGRI, Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis PGRI, dan perempuan PGRI, sebagai organisasi profesi yang berkhidmat dalam pembangunan sumber daya manusia dan karakter bangsa mendeklarasikan sikap:
1. Setia kepada Negara Kesatuan RI yang berlandaskan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesa, UUD 1945 dan semangat Bhineka Tunggal Ika.
2. Bertekad menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi dan lembaga pendidikan PGRI sebagai wadah inklusif yang membentuk generasi muda berkarakter yang kuat, memiliki kesalehan prbadi, jiwa mandiri, rasa nasionalisme yang demokratis dan moderat, menghormati kebhinekaan serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan akal pikiran dan keyakinan yang sehat.
3. Berkomitmen menjadikan guru sebagai figur penyemai kerukunan dan kedamaian serta menolak radikalisme, terorisme, dan kekerasan dalam menyelesaikan berbagai masalah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Konkernas V PGRI ini dibuka oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo. Dalam sambutannta ia mengingatkan PGRI untuk mengambil andil dalam pencegahan aksi radikalisme. Karena guru memiliki peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak didiknya agar terhindar dari ancaman paham radikal.
"PGRI sebagai organisasi kemasyarakatan punya tugas mulia. Dan tugas lain menjaga kedaulatan negara melawan radikalisme dan terorisme," kata Tjahjo.
Selain itu guru juga diajak untuk memiliki impian dan imajinasi guna melahirkan gagasan dan konsepsi mengenai pembangunan bangsa dan negara. Menurutnya guru berperan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, karena itu harus memiliki impian dan imajinasi besar dalam mendidik anak bangsa.
"Pendidikan adalah satu visi misi Nawacita Presiden Joko Widodo. Kaarenanya Presiden memiliki sejumlah program, di antaranya melalui Kartu Indonesia Pintar dan wajib belajar 12 tahun," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PGRI Unifah Rosidi mengatakan Konkernas V PGRI 2018 mengambil tema Membangkitkan Kesadaran Kolektif PGRI dalam Meningkatkan Disiplin dan Etos Kerja untuk Pendidikan Bermutu. Kegiatan ini juga diisi penandatanganan nota kesepahaman antara PB PGRI dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonsia dan pembacaan deklarasi bersama terkait anti radikalisme.
"Kepada pemerintah, kami berharap agar memprioritaskan pengangkatan guru honor sebagai Aparatur Sipil Negara. Terutama para pahlawan tanpa tanda jasa yang bertugas bertahun-tahun di daerah terpencil, terdepan. Banyak guru honor yang telah lama mengabdi, yang memiliki kualitas dan kompetensi," kata Unifah.

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments