CNG Alternatif Energi Baru untuk Usaha Komersil di Batam

Berita Populer

• Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
• Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
• Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
• Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
• Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS

Berita Terkait

• Gagas Energi Sosialisasi CNG ke Pengemudi Taksi Bandara0
• Isu Teror dan Zika Pengaruhi Kunjungan Wisman di Kepri0
• Pemko Buka Seleksi 6 Jabatan Eselon II B0
• Pergantian Tahun 1438 H, Band Gigi Pukau Warga Batam0
• Jemaah Haji Tiba di Tanah Air Debarkasi Batam Sudah 5.364 Orang0

Media Center Batam - Industri komersil seperti hotel, restoran atau food court, laundry dan sebagainya di Batam kini punya sumber energi pilihan yang baru, yakni compressed natural gas (CNG). Gas alam yang telah dipadatkan ini menjadi alternatif untuk bahan bakar industri, misal untuk memasak, pemanas air, atau setrika uap.

Area Head Batam PT. Gagas Energi Indonesia, Yani Suhaib mengatakan CNG ini bisa dimanfaatkan pelaku usaha yang lokasinya belum dilalui jaringan pipa gas PGN.

"Pakai CNG lebih murah. Ada contoh usaha laundry. Mereka pakai 100-200 tabung gas LPG 50 kg per bulan. Harganya itu sekitar Rp 550 ribu per tabung, berarti Rp 11 ribuan per kilo. Sedangkan harga CNG Rp 7.500-8.000 per meter kubik untuk industri komersial. 1 kilogram LPG itu setara dengan 1,24 meter kubik CNG," terang Yani, Kamis (7/10).

Menurutnya, selain harga yang lebih murah, penggunaan CNG pun lebih optimal. Sifat gas LPG yang lebih berat dari udara membuat gasnya mengendap di bawah tabung. Sehingga isi tabung gas LPG tidak pernah benar-benar habis, selalu tersisa.

Berbeda dengan natural gas yang sifatnya lebih ringan dari udara, sehingga naik ke permukaan tabung. Selain itu, penggunaan CNG ini dihitung berdasarkan pemakaian. Pada satu set alat sudah terdapat meteran yang mengukur penggunaan gas oleh konsumen.

"Berapa anda pakai, segitu anda bayar. Dan tidak ada gas yang terbuang. Harga yang kami jual juga semuanya non subsidi. Sehingga membantu pemerintah mengurangi beban subsidi bahan bakar. Jadi kami ajak monggo hubungi tim Gagas jika ada yang berminat," ujarnya.