Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
bright PLN Batam Inginkan Tarif Mengikuti PLN (Persero)
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - bright Pelayanan
Listrik Nasional (PLN) Batam menginginkan adanya kenaikan tariff bagi konsumen
tegangan rendah. Penambahan biaya ini dianggap relevan mengingat sudah dua
tahun tidak ada penyesuaian.
Direktur Utama bright PLN Batam Dadang
Kurniadipura mengatakan, pengajuan sudah disampaikan kepada Gubernur Kepri
sekitar tiga bulan lalu. Namun karena ada pergantian, maka proses itu tertunda
untuk sementara waktu.
“Maunya kita Rp1.325/Kwh dari Rp900/Kwh.
Sudah diajukan tiga bulan lalu. Kita sekarang pasif, karena kemarin kan
gubbernur baru Plt. Kita sekarang
belum bisa ngomong apa-apa,”kata Dadang, Kamis (26/5).
Ia menjelaskan, angka itu mengacu pada
tarif PLN Persero. Dengan nilai itu tentu diharapkan ada persamaan. Karena
perbedaan konsumen yang berada di Pulau Belakang Padang dan Kota Batam sendiri
sudah berbeda.
“Selain itu, tarif sekarang itu sejak Juni 2014. Dolar
waktu itu berapa, sekarang berapa. Sementara belanja setiap bulan energi
primernya dolar semua. Ada yang mengatakan tapi kok tetap aja survive ya
survive untung ya untung tapi berapa. Tapi kita gak bisa memelihara jaringan, pembangkit, maka itu
kita ajukan semua,”jelasnya.
Dadang menepis bila keinginan menaikkan
tarif berpengaruh pada pelayanan beberapa minggu belakangan yang sering
byarpet.
“Kita maunya sih kayak PLN persero sekarang.
Kalau dolar turun kita juga turun. Kalau seperti itu bagus, iklimnya juga
bagus. Kayak BBM,”katanya.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments