- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Bela Negara Tanggungjawab Seluruh Elemen Masyarakat
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan kewajiban bela negara tidak hanya menjadi tanggungjawab aparat TNI dan Polri. Seluruh elemen masyarakat wajib bekerjasama dalam upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai ancaman. Hal ini disampaikan Amsakar saat menjadi inspektur upacara Pembentukan Kader Bela Negara Provinsi Kepulauan Riau di Mako Yonif 10 Marinir/SBY di Setokok Bulang, Rabu (4/4).
"Beberapa saat terakhir tantangan kehidupan di Indonesia, eskalasinya semakin meningkat. Kejahatan transnasional, narkoba masuk Batam dalam jumlah ton, trafficking, illegal logging, illegal fishing, semua sangat mempengaruhi. Belum lagi paham radikal, terorisme. Semua itu tidak bisa hanya diserahkan kepada TNI/Polri. Harus kerja bersama seluruh unsur masyarakat," kata Amsakar.
Menurutnya setiap dua puluh tahun perjalanan bangsa, selalu dihadapi dengan persoalan perubahan bangsa dan negara. Tapi di balik itu, semua hal yang membanggakan seperti nasionalisme, paham kebangsaan, dan patriotisme tumbuh luar biasa.
"Harapan saya, dengan pembentukan kader bela negara ini, Indonesia akan terkawal lebih baik. Peran serta dari saudara-saudara yang hari ini diberi pelatihan, kita harapkan dapat membangun sinergitas. Saudara-saudara inilah yang menjadi mata dan telinga negara untuk menjamin keutuhan Republik tercinta," kata dia.
Perwira Pelaksana Latihan, Kapten Marinir M Rasyid Ihsan dalam laporannya mengatakan kegiatan ini diikuti 164 peserta. Adapun jumlah pembina, infrastruktur, staflat sebanyak 18 personel. Sehingga total personel latihan sebanyak 182 orang.
"Latihan berlangsung 3-13 April di Mako Yonif 10 Marinir/SBY dan sekitarnya," kata Rasyid.
Latihan yang diberikan antara lain baris berbaris, peraturan penghormatan militer, kepemimpinan, empat konsensus dasar kehidupan berbangsa, dan wawasan kebangsaan. Materi lainnya yaitu pengetahuan tentang hak asasi manusia, aktualisasi nilai-nilai kearifan lokal, tataran dasar bela negara, serta bahaya terorisme dan paham radikal.
Peserta juga diberi pengetahuan tentang cyber dan bahaya penyalahgunaan narkoba. Selain itu juga diadakan caraka malam dan outbound.
Kasubdit Lingkim Direktorat Bela Negara Kementerian Pertahanan, Endang Purwaningsih mengatakan program kader bela negara ini sudah lama dilaksanakan. Sedikitnya sudah 74 juta kader yang dilatih di seluruh Indonesia. Dan jumlahnya terus bertambah dari berbagai provinsi. Terakhir juga dilakukan pelatihan terhadap kader bela negara di Kalimantan Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ini untuk mengejar program 100 juta kader. Adapun tugas kader yaitu menyebarluaskan pengetahuan tentang nilai bela negara yang didapat di pelatihan kepada lingkungan dan masyarakat luas sehingga terwujud gerakan nasional bela negara," ujarnya.
Endang mengatakan kader bela negara ini bisa berada dari berbagai komponen masyarakat. Seperti pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, partai politik, organisasi kepemudaan, aparatur sipil negara, purna paskibraka.