5.000 Pekerja Rentan Batam Jadi Anggota BPJSTK

By Kartika 19 Des 2017, 11:33:47 WIBKabar Batam

5.000 Pekerja Rentan Batam Jadi Anggota BPJSTK

Keterangan Gambar : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Batam Nagoya menyerahkan 5.000 kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja rentan di Kota Batam. Penyerahan kartu tersebut dilaksanakan saat upacara peringatan Hari Jadi Kota Batam ke-188, Senin (18/12), di Dataran Engku Putri Batam Centre. Kartu diserahkan langsung oleh Walikota Batam, Muhammad Rudi kepada pekerja rentan yang terdiri dari Forum Mubaligh, Forum Guru TPQ, Forum Imam Masjid, dan RT/RW.


Media Center Batam - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan  Batam Nagoya menyerahkan 5.000 kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja rentan di Kota Batam. Penyerahan kartu tersebut dilaksanakan saat upacara peringatan Hari Jadi Kota Batam ke-188, Senin (18/12), di Dataran Engku Putri Batam Centre.

Kartu diserahkan langsung oleh Walikota Batam, Muhammad Rudi kepada pekerja rentan yang terdiri dari Forum Mubaligh, Forum Guru TPQ, Forum Imam Masjid, dan RT/RW. Para peserta ini didaftarkan melalui Program GN LINGKARAN BPJS Ketenagakerjaan hasil dari bantuan CSR PT. Bank Riau Kepri.

Penyaluran dana CSR kepada para pekerja rentan ini merupakan kali kedua dilaksanakan PT Bank Riau Kepri kepada BPJS Ketenagakerjaan melalui program GN Lingkaran sepanjang tahun 2017. Sebelumnya PT. Bank Riau Kepri juga mendaftarkan sekitar 20.000 pekerja yang bekerja di sektor informal dan tenaga kerja honorer di Riau ke dalam program GN LINGKARAN BPJS Ketenagakerjaan.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bank Riau Kepri kepada lingkungan sekitar khususnya para pekerja. Dengan mendaftarkan para pekerja tersebut ke dalam Program Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), kita berharap para pekerja  rentan tersebut bisa mendapatakan perlindungan dari risiko sosial selama enam bulan ke depan. Sehingga ke depannya para pekerja rentan tersebut akan menyadari pentingnya jaminan sosial bagi kesejahteraan mereka,” kata Direktur Utama Bank Riau Kepri, Irvandi Gustari.

Direktur Pengembangan Investasi Langsung BPJS Ketenagakerjaan, Amran Nasution mengatakan program ini merupakan inovasi sosial dari BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk membantu perlindungan pekerja rentan melalui donasi pembayaran iuran jaminan sosial ketenagakerjaan dari dana CSR perusahaan-perusahaan atau sumbangan individual.

“Pekerja rentan sebagian besar merupakan pekerja informal dengan penghasilan harian yang hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidupnya saja. Oleh karena itu, dengan adanya GN Lingkaran ini, bisa membantu para Pekerja Rentan untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Ia juga berharap agar Program GN LINGKARAN ini menjadi solusi bagi perusahaan besar untuk menyalurkan dana CSR ke arah yang lebih bermanfaat. BPJS Ketenagakerjaan akan terus  membuka kesempatan dan mengajak perusahaan-perusahaan untuk bisa menyalurkan bantuan dana  CSR mereka melalui program GN Lingkaran, agar kesejahteraan bagi seluruh pekerja Indonesia dapat tercapai.

Sekedar informasi sampai November 2017, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan membukukan hasil investasi senilai Rp 24,48 triliun. Jumlah tersebut mencapai 98,55 persen dari target hasil investasi tahun ini, Rp 24,84 triliun. Sedangkan, yield on investment (YoI) tercatat sebesar 9,43 persen dalam 11 bulan di tahun berjalan.

Selain itu BPJS Ketenagajerjaan juga telah membukukan dana kelolaan sebesar Rp 305 triliun. Dana itu ditempatkan pada surat utang dengan porsi 62 persen, deposito 12 persen, saham 14 persen, reksadana 8 persen, dan sisanya investasi lain.

Dana kelolaan tersebut dihimpun dari 25,4 juta peserta aktif di seluruh Indonesia. Jumlah peserta ini lebih sedikit ketimbang data jumlah pekerja versi Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang mencapai 80 juta.

Khusus di kota Batam, jumlah peserta tenaga kerja  aktif mencapai 251.354 peserta. Terdiri dari tenaga kerja aktif Penerima Upah (PU) sebesar 227.446 peserta dan tenaga kerja aktif Bukan Penerima Upah  (BPU) sebesar  23.908 peserta.

Sampai akhir tahun 2017, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan peserta aktif 25,2 juta. Angka tersebut meningkat dari Desember tahun lalu sebanyak 22,6 juta peserta aktif. Untuk kedepannya pihak BPJS Ketenagakerjaan tetap optimis  akan lebih baik di kedepan karena prospek ekonomi lebih cerah.

“Tahun depan, BPJS Ketenagakerjaan yakin akan menggaet banyak peserta aktif. Apalagi, BPJSTK telah meluncurkan aplikasi digital, Penggerak Jaminan Sosial (Perisai). Sistem aplikasi perisai ini akan kami tembak ke pelaku-pelaku ekonomi digital,” kata Amran.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan santunan secara simbolis sebesar Rp 24.102.259 kepada Nurmintan Nainggolan, selaku  ahli waris peserta  yang mengalami musibah meninggal dunia. Serta peggantian biaya pengobatan di RS Sakit Trauma Center yang besarnya mencapai Rp 195.537.137 untuk peserta yang mengalami kecelakaan kerja, Edy Syahrizal.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment