- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
30 Koki Bertanding Menuju Istana
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Sebanyak 30 koki dan pehobi memasak ikut audisi Lomba Memasak Ikan Nusantara di Dataran Engku Putri Batam Centre, Minggu (16/7). Koordinator dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Chrisma Al Bandjar mengatakan Batam menjadi kota pertama audisi lomba yang pemenangnya nanti bisa memasak untuk Presiden Joko Widodo, di Istana Negara.
"Tahap pertama ini akan diadakan di lima kota, dalam seminggu ini. Nanti akan berlanjut ke lima kota lainnya. Rencananya selesai pada 2 Agustus," kata Chrisma.
Setiap pemenang dari kota audisi akan dilombakan lagi di tingkat pusat. Hingga akhirnya didapat satu juara yang berkesempatan memasak untuk Presiden pada 17 Agustus mendatang.
Menu-menu masakan yang ikut perlombaan ini dinilai langsung oleh Sekretariat Presiden yang mengurus bagian dapur istana. Selain itu koki profesional juga dihadirkan untuk menjadi juri dalam lomba ini.
Selain Kepri, daerah lain yang akan didatangi yakni Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Jawa. Untuk kategori peserta, semua dijadikan satu. Baik ibu rumah tangga maupun bapak-bapak, bisa mengikutinya.
"Bisa juga ikut mendaftar melalui online. Aturannya ada di Primarasa.co.id. Ada formulir yang harus diisi di sana. Untuk penilaian dari online, akan dihitung dari segi resep, dan kesulitan memasak. Ada banyak pertanyaan yang harus diisi," kata dia.
Chef Naldi Budhayarto, selaku juri mengatakan kriteria penilaian di antaranya adalah kreativitas dan nilai gizi makanan. Karena selama ini masyarakat umumnya memasak ikan dengan teknik digoreng dan dibakar saja. Padahal masih banyak teknik lain yang bisa dipakai untuk kreasi memasak ikan.
"Semoga kompetisi ini dapat mendorong masyarakat untuk memperkaya kuliner Nusantara. Terlebih lagi menggali masakan khas dengan bahan baku ikan dari daerah masing-masing," ujarnya.