- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Masyarakat Belakangpadang Minta Beasiswa Diperbanyak
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Masyarakat Kecamatan Belakangpadang berterimakasih kepada Pemerintah Kota Batam karena telah membuat program beasiswa khusus anak pulau (hinterland). Namun masyarakat berharap lebih banyak lagi beasiswa yang diberikan sehingga semakin banyak anak hinterland lanjutkan pendidikan.
"Kami harap beasiswa untuk anak-anak kami ini ditambah. Karena beasiswa ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Hasyim, tokoh masyarakat saat halal bihalal di Pulau Terong, Minggu (16/7).
Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan masyarakat tak perlu khawatir. Pendidikan ini tetap jadi perhatian bagi Pemko Batam.
Namun ia berharap anak-anak pulau yang sudah menamatkan pendidikannya bisa mandiri. Jangan justru berharap bisa menjadi pegawai honorer di Pemko Batam.
Khususnya yang kuliah di bidang khusus seperti perikanan. Rudi berharap anak-anak pulau ini bisa membuka usaha perikanan yang modern dengan ilmu yang didapat di bangku kuliah.
"Pendidikan ini akan tetap saya anggarkan, saya bantu. Tapi saya mohon kembangkan sendiri. Misal pikirkan bagaimana ada tempat pelelangan ikan. Buat desain, ajukan ke kita. Supaya tidak tradisional terus," pesannya.
Atau dengan membentuk koperasi usaha bersama (Kube) perikanan. Sehingga dapat memanfaatkan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Karena satu Kube bisa mendapat bantuan modal hingga Rp 100 juta.
"Di sini banyak ikan. Orang yang kaya orang yang kelola ikan tapi bukan tradisional. Ini kami sekolahkan tujuannya untuk mandiri. Maka kita minta betul, coba dikembangkan, dihidupkan," kata dia.