BATAM – Walikota Batam, Ahmad Dahlan memberikan waktu satu tahun kepada perusahaan dan pemilik taksi di Batam untuk membenahi diri. Apabila belum sesuai ketentuan, Pemko Batam akan memasukkan operator taksi lain yang sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku.
Langkah ini diambil Pemko Batam, dalam mengakomodir permintaan para pemilik taksi yang menolak kehadiran Blue Bird di Batam. Ahmad Dahlan, Wali Kota Batam mengungkapkan, pemerintah kota telah mencabut kembali perizinan pengoperasian Taksi Blue Bird di Batam.
Pencabutan itu terpaksa dia lakukan dengan alasan menjaga kondusifitas keamanan Batam setelah sebelumnya terjadi penolakan ribuan pemilik dan pengemudi taksi dengan berunjuk rasa ke kantornya.
Namun demikian, lanjutnya, sesuai hasil perundingan dengan para pemilik dan pengemudi taksi saat unjuk rasa, mereka diberi waktu setahun untuk membenahi stadar fisik kendaraan dan manajemen pengoperasian.
Bila dalam setahun ke depan para pemilik dan pengemudi taksi belum melakukannya dengan baik, maka pemerintah kota akan mengundang lagi para operator taksi lain, termasuk Blue Bird, untuk beroperasi di Batam. “Itu kesepakatan kita dengan para operator taksi di Batam. Jadi saya harap kita sama-sama menjaga komitmen itu,” katanya.
Pemerintah kota, tegasnya, tidak akan lagi mengakomodir penolakan yang sama bila setahun ke depan taksi-taksi di Batam belum memiliki standarisasi yang baik yakni memiliki argo, memiliki pool, sopir berseragam, dan fasilitas lainnya yang disyaratkan dalam Kepmenhub Nomor 35/2003.
Pemko Batam meyakini, kehadiran Blue Bird tidak akan mematikan usaha taksi lainnya di Batam. Sebaliknya, justru diyakini akan membuat taksi-taksi lain yang telah ada semakin menggeliat. Di kota atau daerah mana ketika Blue Bird masuk, taksi-taksi yang sudah ada menjadi mati. Tidak ada. Yang ada malah taksi lainnya semakin eksis. Ini juga akan terjadi di Batam kalau Blue Bird masuk
Taksi-taksi yang sebelumnya belum memenuhi standar, seperti tak memiliki argo, tak ada pool, tak ada seragam, dan fasilitas lainnya yang disyaratkan dalam Kepmenhub Nomor 35/2003, dengan cepat berbenah karena tidak mau kalah dengan Blue Bird. Kondisi ini membuat persaingan pertaksian di kota itu menjadi lebih baik. Yang diuntungkan masyarakat, karena semakin banyak pilihan untuk layanan transportasi umum(taksi) yang semakin nyaman dan aman. Masyarakat yang awalnya antipati dengan taksi yang sebelumnya tak standar, menjadi suka karena taksi-taksi tersebut sudah berbenah.
.::share::.
