Berita Populer

• Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
• Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
• Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
• Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
• Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS

Berita Terkait

• Stan Batuaji Juara 1 Bazar MTQ Batam0
• Wako Tunggu DAK untuk Bangun Markas Satpol PP0
• Penyesuaian NJOP PBB-P2 Dimulai dari Rumah Pribadi Walikota Batam0
• Ketua TP PKK Batam Joget 80-an Bersama Lansia di Batuampar0
• Perusahaan Dihimbau Bentuk Koperasi Karyawan0

Media Center Batam - Walikota Batam, Muhammad Rudi meminta bantuan Polresta Barelang untuk pengawalan operasional bus Trans Batam (busway). Namun ia belum memastikan bentuk pengawalan yang dibutuhkan.
"Kita akan minta Kapolres. Saya minta (busway) dikawal. SOP-nya tergantung polisi," kata Rudi di Batam Centre, Senin (25/4).
Pengawalan ini diperlukan karena beberapa waktu lalu telah terjadi tindak kekerasan terhadap petugas busway. Kejadian pertama yaitu pemukulan kernet bus Trans Batam oleh oknum sopir angkutan umum "bimbar". Dan beberapa hari lalu terjadi penyanderaan sopir, kernet, dan bus Trans Batam tujuan Tanjungpiayu-Batam Centre.
Kekerasan ini terjadi menyusul penolakan sopir "bimbar" atas rute baru bus Trans Batam. Sehingga sesuai kesepakatan maka jam operasional bus dipersingkat dari 06.00-18.00 menjadi 07.00-17.00 WIB.
Namun, karena ada tindak kekerasan terhadap petugas busway ini, maka Pemerintah Kota Batam mengambil kebijakan untuk mengembalikan jam operasional bus Trans Batam ini.
"Yang dituntut kan jam operasional. Mereka maunya bus jalan dari jam 7 sampai 5 sore saja. Artinya yang mau sekolah jam 6 siapa yang angkut. Maksud mereka, mereka yang angkut. Tapi masyarakat tak mau demikian. Jadi jadwal sudah kita kembalikan," kata Rudi.
Ia mengatakan pengadaan bus Trans Batam ini salah satu tujuannya adalah memberikan angkutan umum yang aman dan nyaman bagi masyarakat, terutama anak sekolah. (Tika MC)