- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Rentan Permainan Harga, Batam Butuh Pasar Induk
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Batam sebagai daerah non penghasil pertanian dan peternakan rentan terhadap permainan harga kebutuhan pokok. Hal ini disampaikan Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kantor Perwakilan Daerah (KPPU KPD) Batam, Lukman Sungkar.
"Semua kebutuhan pokok rentan. Karena Batam bukan daerah penghasil," kata Lukman, usai konferensi pers di Kantor KPPU KPD Batam di Batam Centre, Selasa (27/12).
Oleh karena itu, KPPU KPD Batam mendorong pemerintah untuk segera mengaktifkan pasar induk. Karena dengan adanya pasar induk kontrol harga akan lebih mudah.
Meski begitu sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya permainan harga dalam pemasaran kebutuhan pokok di Batam. Seperti dalam penjualan ayam yang harganya cenderung naik menjelang Idul Fitri. Menurut Lukman hal tersebut bukan karena adanya kartel atau persekongkolan dalam penentuan harga.
Lukman mengaku sudah lakukan penyelidikan dalam hal distribusi ayam potong di Kota Batam. KPPU sudah lakukan penelitian dan kumpulkan informasi dengan memanggil peternak ayam baik yang mandiri maupun bermitra.
"Kita lihat kenapa harga ayam potong kalau mendekati lebaran cenderung tinggi. Apakah ada permainan yang dilakukan di jalur distribusi. Akhirnya kita simpulkan bahwa memang tidak ada permainan di sini," kata dia.
Berdasarkan hasil penelitian tim, diketahui bahwa ada selisih harga dalam rantai distribusi ayam potongnya. Mulai dari peternak, lalu ke broker, sampai ke pasar. Namun hal tersebut dinilai masih dalam kondisi wajar.
"Yang agak bermasalah di sini adalah mengenai kepastian hukumnya. Secara aturan RTRW (rencana tata ruang wilayah), peternakan ayam di Galang itu memang belum ada izin sebetulnya. Tapi di sisi lain membantu kebutuhan masyarakat Batam. Maka di situ kita lakukan advokasi," ujarnya.